Mohon tunggu...
Anita syafitri
Anita syafitri Mohon Tunggu... -

salam kenal y,,,,,,,,,,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Otak untuk Pembelajaran

28 Desember 2010   01:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Otak kita itu unik. Otak merupakan satu-satunya organ tubuh yang dapat mempelajari dirinya sendiri dan jika dirawat dengan baik. Dalam hal ini baik artinya jika otak ditempatkan dalam lingkungan yang menimbulkan rangsangan yang memadai, otak dapat berfungsi secara aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun. Otak merupakan pusat belajar sehingga harus dijaga dengan baik sampai seumur hidup agar terhindar dari kerusakan. Agar kita tahu bagaimana cara menjaga otak dengan baik, mari kita belajar lebih dalam lagi tentang otak.

Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian dasar yang seluruhnya dikenal sebagai triune brain/three in one brain (dalam DePorter & Hernacki, 2001).

1.Batang otak

Memiliki kesamaan struktur dengan otak reptil yang bertanggungjawab atas fungsi-fungsi motorik, sensorik, dan pengetahuan fisik yang berasal dari panca indra. Otak reptil mengatur“perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya kita akan merasa tidak nyaman, terancam dan bahkan marah ketika seseorang terlalu dekat dengan kita. Perilaku yang dikembangkan bagian ini adalah perilaku untuk mempertahankan hidup, dorongan untuk mempertahankan spesies. Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang tengkorak atau rongga kepala bagian dasar, muncul dari tulang punggung. Bagian otak ini juga mengatur fungsi dasar manusia termasuk pernapasan, denyut jantung dan insting lain seperti respons fight or flight saat bahaya mengancam.

2.Sistem limbik

Berada disekeliling batang otak (di bagian tengah otak manusia). Komponen limbik antara lain hipotalamus dan amigdala. Bagian otak ini sama dengan yang dimiliki hewan mamalia. Fungsinya bersifat emosional dan kognitif yaitu menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori dan kemampuan belajar. Selain itu sistem ini mengatur bioritme tubuh seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, jantung, gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, metabolisme, sistem kekebalan dan juga memori jangka panjang. Sistem limbik adalah panel kontrol dalam penggunaan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, perabaan, penciuman sebagai input yang kemudian informasi ini disampaikan ke neokorteks.

3.Neokorteks

Neokorteks terbungkus di sekitar sisi sistem limbik. Merupakan tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh manusia. Proses yang berasal dari pengaturan ini adalah penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sadar, dan gagasan non verbal. Dalam neokorteks ini pula kecerdasan yang lebih tinggi berada, diantaranya adalah : kecerdasan linguistik, matematika, spasial/visual, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal dan intuisi.

Dalam proses pembelajaran sehari-hari, ketiga bagian otak tersebut bekerja secara padu dan harmonis di dalam tulang tengkorak manusia. Bagian otak yang paling berperan adalah neokorteks. Karena bagian ini merupakan pusat kecerdasan manusia. Meskipun begitu, dua tingkatan lain juga tidak kalah penting karena semuanya saling terkait, bekerja sama dan saling mendukung satu sama lain. Saat proses pembelajaranotak bertindak sebagai pos perjalanan untuk stimuli yang datang. Semua input sensori disortir, diprioritaskan, diproses, disimpan atau dibuang ke dalam ruang bawah sadar sembari diproses oleh otak.

Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik,Kita sebagai pendidik harus dapat mengusahakan agar anak berada dalam kondisi senang, gembira, dan rileks sebelum anak belajar. Banyak cara yang dapat kita lakukan dalam menyiapkan pembelajar, antara lain :

1.Membangkitkan dan mempertahankan perhatian.

2.Mengaitkan pembelajaran dengan kebutuhan siswa

3.Menumbuhkan rasa yakin pada diri siswa

4.Membangkitkan rasa puas pada pembelajaran.

Selain itu kita juga harus menciptakan lingkungan yang dapat mendorong pembelajar untuk selalu memilki semangat dan tujuan dalam belajar. Semua perlu direncankan dan dipersiapkan.

Sumber :

Eric Jensen. 2008. Brain Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun