Intelek merupakan daya upaya atau potensi untuk memahami sesuatu hal yang menggambarkan ekmampuan seseorang dalam berfikir atau bertindak secara abstrak, kesanggupan mental untuk memahami, mengamati, menghubungkan suatu kemampuan secara efektif. Pembahasan tentang intelek tidak akan terlepas dari intelegensi.
Intelek anak tidak mudah diukur karena perkembangan kemampuan berfikirnya tidak dapat dilihat. Anak melihat kenyataan berdasarkan informasi yang terbatas. Namun perkembangan intelek atau intelegensi anak dapat diukur melelui tes intelegensi. Melalui tes intelegensi ahli psikolog dapat memahami kemampuan intelek seseorang yang dibawa sejak lahir. Dengan adanya tes intelegensi akan diperoleh angka-angka sehingga dapat ditemukan presentasi individu pada skor IQ tertentu.
Namun hasil dari tes intelegensi kurang efektif untuk memprediksi prestasi diluar akademik. Jadi orang yang memiliki kemampuan intelek baikbelum tentu memiliki kemampuan prestasi diluar akademik yang baik juga. Begitu juga sebaliknya. Orang yang memiliki kemampuan intelek rendahbelum tentu memiliki kemampuan prestasi diluar akademik yang rendah juga.
Factor yang mempengaruhi perkembangan intelek anak, antara lain :
a.Faktor Hereditas
Kemampuan intelegensi diperoleh melalui bawaan artinya diperoleh melalui gen. Sejak dalam kandungan ibu, anak telah memiliki karakteristik yang dapat menunjukan daya intelektualnya. Perkembangan intelek seseorang juga akan bertambah dibarengi dengan bertambahnya usia, Jadi semakin bertambah usia atau umur seseorang semakin bertambah pula kemampuan intelek yang dimilikinya.
b.Lingkungan
Kecerdasan seseorang anak dapat berkembang jika lingkungan memberikan kesempatan untuk berkembang secara maksimal. Menurut Andi Menpiare (1982:80) dalam hal-hal yang mempengaruhi perkembangan intelek dalam lingkungan antara lain:
1)Bertambahnya informasi yang disimpan (dalam otak) seseorang shingga ia mampu berfikir reflektif.
2)Banyaknya pengalaman-pengalaman memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berfikir proporsional.
3)Adanya kebebasan berfikir, sehingga anak dapat memecahkan masalah dan menarik kesimpulan.
Faktor lingkungan seseorang berbeda-beda sehingga informasi dan pengalaman yang diperolehnya pun berbeda-beda, misalnya keluarga, sekolah dan mayarakat. Kita sebagai pendidik harus dapat mengetahui cara untuk meningkatkan perkembangan intelek anak, misalnya :
1)Menciptakan interaksi yang akrab dengan peserta didik sehingga ia merasa nyaman untuk mengkonsultasikan masalah yang dimilkinya kepada kita.
2)Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mecari ilmu atau pengetahuan dari berbagai sumber yang menunjang perkembangan inteleknya.
3)Meningkatkan pertumbuhan anak, misalnya kegiatan olahraga, memberi gizi yang cukup, dsb. Sehingga perkembangan intelektualnya tidak akan terganggu oleh perkembangan fisik.
4)Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik agar ia dapat berdialog dan berinteraksi dengan mudah.
Setiap individu memiliki kemampuan berfikir yang berbeda-beda. Ini merupakan tugas guru agar dapat meningkatkan kemampuan intelek anak. Agar kemampuannya dalam berfikir samarata. Kita juga harus bisa mengoptimalkan kemampuan otak anak dalam peningkatan intelek anak dengan mengetahui susunan otak dan teori belahan otak dan bagaimana mengoptimalkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H