Korea tidak henti-hentinya membombardir para penggemar film dengan berbagai drama seri maupun film. Bulan November lalu bahkan ada dua film Korea yang tanggal tayangnya bersamaan, Decibel dan Ditto.
Decibel meraup kesuksesan di berbagai negara. Hal ini lantaran Decibel bergenre aksi, drama dan science fiction, sehingga bisa menjangkau lebih banyak penonton. Sedangkan Ditto bergenre drama romantis, biasanya hanya diminati kaum wanita.
Meskipun demikian, film Ditto cukup menarik untuk ditonton karena temanya yang unik, menjelajah waktu dengan perangkat radio dua arah.
Sinopsis
Dua orang yang terpisah 23 tahun berkomunikasi lewat perangkat radio komunikasi dua arah. Dua orang tersebut adalah Kim Young (Yeo Jin Go) dan Kim Mo Ni (Choi Yi Hyun).
Awalnya mereka merasa aneh karena tidak nyambung. Sewaktu janji bertemu di depan gedung pusat kegiatan mahasiswa Kim Mo Ni kehujanan karena cuaca sedang badai, tapi Kim Young mengeluh kepanasan. Dan jelas karena berada di waktu yang berbeda mereka tidak bisa bertemu.
Meskipun demikian mereka tidak bisa menolak hasrat untuk saling bercerita tentang kehidupan masing-masing. Mereka semakin dekat.
Kim Young menceritakan kisahnya dengan cinta pertamanya. Sedangkan Kim Mo Ni memahami arti impian dan cinta lewat kisah Kim Young.
Lama kelamaan mereka menyadari bahwa mereka terpisah waktu puluhan tahun.Â
Kim Mo Ni suka mengucapkan frasa-frasa aneh yang belum pernah ada pada masa Kim Young. Sedangkan Kim Young bercerita bahwa ia hendak menonton film dengan pacarnya dan film yang ditonton Kim Young tayang puluhan tahun lalu.
Meskipun sulit dipercaya, namun keduanya sudah saling mempercayai satu sama lain, sehingga tidak mungkin saling berbohong. Mereka menerima keajaiban tersebut.
Tapi rupanya takdir aneh menghubungkan mereka.
Plot Twist
Setengah film akan menyajikan kisah cinta Kim Young dan latar belakang kehidupan Kim Mo Ni. Setengah berikutnya baru muncul permasalahan inti dari film ini.
Bukan, mereka tidak akan saling jatuh cinta, mereka hanya akan berteman. Namun cinta Kim Young berhubungan dengan Kim Mo Ni. Sebuah plot twist yang membuat penonton berpikir, seperti apa nanti keputusan Kim Young untuk menghadapi masalahnya?
Untungnya penyelesaian masalah Kim Young sangat realistis. Itu yang saya sukai dari film ini.
Impian atau cinta? Itulah inti permasalahan dari film Ditto ini.
Masa Remaja
Satu lagi film bertema masa remaja. Setelah cukup gempar dengan 10th Century Girl yang mengaduk-aduk emosi dan berakhir tragis, film Ditto menjadi terasa manis tipis-tipis . Lumayan asyik lah untuk ditonton.
Disini Kim Young adalah mahasiswa Teknik Mesin. Bagi penonton dari jurusan teknik pasti banyak merasakan kesamaan nasib dengan Kim Young. Guyonan dan sentilannya eksklusif untuk anak teknik.Â
Sedangkan Kim Mo Ni adalah anak orang berkecukupan kebanyakan. Ia sulit memahami hal-hal yang jarang ditemuinya, termasuk kesulitan dan perjuangan hidup. Sedangkan orang yang ditaksir Kim Mo Ni adalah jenis yang harus berjuang demi hidup.
Ketika Kim Young PDKT ala anak teknik, interaksi Kim Mo Ni dan gebetannya justru manis. Dua jenis pengalaman PDKT yang sama-sama menyenangkan untuk disimak.
Musik pengiring menambah suasan menjadi manis. Film ini cukup layak untuk ditonton santai bersama pasangan.
Terakhir, apakah dua penjelajah waktu ini bisa bertemu? Ya, menariknya mereka bisa bertemu! Dan ketika bertemu keduanya masih menjadi sahabat.Â
Sekian review film Ditto. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H