Berikut adalah analisis Break Even Point (BEP) untuk proposisi bisnis Sambal Cumi:
Langkah pertama: Definisikan biaya tetap:
- Biaya Produksi: Termasuk biaya bahan baku, bahan kemasan, dan biaya produksi lainnya.
- Biaya Operasional: Termasuk biaya listrik, air, sewa, gaji karyawan, dan biaya operasional lainnya.
- Biaya Pemasaran: Termasuk biaya iklan, promosi penjualan, dan distribusi.
- Pembayaran Lainnya: Termasuk biaya administrasi, premi asuransi, dan biaya tetap lainnya.
Langkah kedua: Tentukan harga jual per unit (harga jual per unit):
- Tetapkan harga satuan Sambal Cumi. Harga ini harus mencakup biaya produksi, operasional, pemasaran, serta keuntungan yang diinginkan, dan juga mempertimbangkan harga pasar.
Langkah ketiga: Tentukan harga satuan variabel (variable unit price):
- Hitung biaya bahan baku dan kemasan untuk setiap unit Sambal Cumi.
- Tambahkan biaya variabel lain yang terkait dengan produksi dan distribusi unit Sambal Cumi.
Langkah keempat: Hitung Margin Kontribusi per Unit (margin pembayaran per unit):
- Kurangkan harga satuan variabel dari harga jual satuan.
- Hasilnya adalah margin kontribusi per unit, yaitu jumlah yang dapat digunakan untuk menutupi biaya tetap dan mencapai profitabilitas.
Langkah kelima: Hitung Titik Impas (Break Even Point):
- Bagi total biaya tetap dengan margin kontribusi per unit.
- Hasilnya akan memberikan jumlah unit yang perlu dijual untuk mencapai titik impas, di mana tidak ada kerugian atau keuntungan.
Contoh: Biaya tetap bulanan: Rp 15.000.000 Harga jual satuan: Rp 6.000 Harga satuan variabel: Rp 3.000 Margin per unit: Rp 6.000 - Rp 3.000 = Rp 3.000
Break Even Point (dalam unit) = Rp 15.000.000 / Rp 3.000 = 5.000 unit
Dalam contoh di atas, untuk mencapai titik impas, sekitar 5.000 unit Sambal Cumi perlu dijual setiap bulan. Harap dicatat bahwa ini adalah perkiraan dan faktor lain seperti permintaan pasar, persaingan, dan strategi pemasaran juga harus dipertimbangkan untuk membuat keputusan bisnis yang lebih akurat.
Analisis BEP ini membantu dalam menentukan jumlah unit yang perlu dijual agar bisnis mencapai titik impas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H