Mohon tunggu...
Anita lasmiaritonang
Anita lasmiaritonang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STIE Galileo

Manusia diciptakan untuk Berguna Bukan sempurna

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Logical Fallacy dalam Pengambilan Keputusan

30 Mei 2024   22:01 Diperbarui: 30 Mei 2024   22:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertama tama kita harus mengetahui apa itu logical fallacy atau kesalahan logika?
Logical fallacy adalah kesalahan dalam penalaran atau argumen yang membuat kesimpulan tidak valid atau tidak dapat dipercaya. Biasanya, logical fallacy muncul ketika seseorang menggunakan argumen yang seharusnya tidak relevan, tidak konsisten, atau tidak mendukung kesimpulan yang mereka coba buat. Hal ini dapat mengakibatkan pemikiran yang tidak logis atau tidak benar. 

Beberapa contoh logical fallacy termasuk generalisasi yang berlebihan, serangan pribadi, dan penarikan kesimpulan yang prematur. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami berbagai macam logical fallacy agar dapat menghindarinya saat berdebat.

Berikut adalah beberapa contoh logical fallacy yang sering terjadi dan beberapa tips untuk menghindarinya saat berdebat:
1. Generalisasi yang berlebihan: Ini terjadi ketika seseorang membuat kesimpulan umum berdasarkan sejumlah kecil contoh atau data. Untuk menghindari generalisasi yang berlebihan, pastikan untuk mencari data yang lebih lengkap dan bervariasi sebelum membuat kesimpulan.

2. Serangan pribadi: Ini terjadi ketika seseorang menyerang karakter atau kepribadian lawan debat daripada argumen yang diajukan. Hindari serangan pribadi dengan tetap fokus pada argumen yang diajukan dan menghindari mengambil jalan pintas dengan menyerang lawan debat secara pribadi.

3. Penalaran silogisme palsu: Ini terjadi ketika seseorang menggunakan premis yang tidak valid untuk membuat kesimpulan. Untuk menghindari penalaran silogisme palsu, pastikan untuk memeriksa kebenaran premis dan menguji konsistensi argumen secara keseluruhan.

4. Penarikan kesimpulan yang prematur: Ini terjadi ketika seseorang membuat kesimpulan tanpa memiliki cukup bukti atau informasi yang cukup. Hindari penarikan kesimpulan yang prematur dengan mengumpulkan data yang cukup dan melakukan analisis yang cermat sebelum membuat kesimpulan.

5. Argumentum ad populum: Ini terjadi ketika seseorang menggunakan popularitas atau konsensus sebagai dasar untuk menguatkan argumennya. Hindari argumentum ad populum dengan tetap fokus pada fakta, logika, dan bukti yang mendukung argumen Anda.

Dengan mengenali dan menghindari berbagai macam logical fallacy ini, Anda dapat memperkuat argumen Anda dan meningkatkan kualitas debat yang Anda ikuti. 

Sebagai debater yang baik, penting untuk selalu berpikir kritis, memeriksa informasi dengan cermat, dan menggunakan logika yang kuat dalam menyusun argumen Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun