Gambar Danau Toba pasti sudah sering kita lihat di TV atau internet. Namun, ketika melihat langsung aslinya, dijamin akan mengakui danau terbesar di Indonesia ini memang sangat dahsyat, dan bahkan terkenal di dunia Internasional.
Sungguh Tuhan membentuk indah dengan tangan-Nya. Pesonanya sungguh ajaib dan banyak menyimpan potensi wisata yang luar biasa. Pemandangannya semuanya indah, kemanapun mata memandang. Danau Toba dan barisan pegunungan adalah lukisan alam terindah maha karya Tuhan sang Pencipta.
Melihat Danau Toba dari ketinggian adalah tujuan wisatawan utama untuk datang berkunjung ke Tanah Karo, Parapat, atau Samosir di Sumut. Ada sejumlah tempat yang indah untuk menikmati luasnya danau purba di Sumatera ini.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/08/06/14054091-1226513954035592-6930337998537975746-n-5d4946aa097f3665575aacc2.jpg?t=o&v=770)
Jika kita menelusuri indahnya danau Toba dari perbukitan di Taman Simalem Resort, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, saat siang hari tampak langit biru dengan pemandangan yang tak terhalang kabut. Tepian Danau Toba tampak melekuk-lekuk seksi, deretan perbukitan hijau tampak berlapis-lapis seperti kue lapis legit yang sangat enak dinikmati. Di puncak lereng bukit nun jauh di bawah sana, dekat tepian Danau Toba tampak deretan rumah-rumah pemukiman penduduk. Sementara air permukaan danau membentuk pola-pola ditiup angin, seakan-akan sedang dibelai.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/08/06/14079470-1226513824035605-4212397456732856756-n-5d4946c0097f365e22437a52.jpg?t=o&v=770)
Pengembangan yang akan dilakukan adalah dengan membangun sarana dan prasarana termasuk infrastruktur sehingga wilayah tersebut menarik minat wisatawan lokal maupun manca negara.
Mulai dari pembangunan jalan tol Kuala Namu hingga ke Sibolga, tahap pertama Kuala Namu-Tebing Tinggi yang progresnya telah mencapai 83 persen. Pengembangan bandara juga dilakukan untuk turis lokal atau mancanegara yang akan ke Danau Toba lewat jalur udara.
Memperlebar runway Bandara Silangit, dari yang sebelumnya hanya 35 meter, menjadi 42 meter. Dengan runway yang lebih panjang pesawat-pesawat berbadan besar dapat mendarat di bandara tersebut.
Penertiban dan membongkar (KJA) Keramba Jaring Apung juga sudah disosialisasikan kepada warga dan diberikan tenggang waktu untuk pengusaha keramba agar membongkar keramba. Selain itu, pemerintah telah menggandeng PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk membuka jalur kereta api Tigaras-Raya menuju Kuala Namu dan Danau Toba.