Program Makan Bergizi Gratis (MBG) baru saja diluncurkan di awal Januari 2025 . Menurut informasi di situs indonesia.go.id, program makan bergizi gratis digulirkan di 26 Provinsi di Indonesia. Pada tahap awal, program unggulan Presiden Prabowo Subianto akan menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat. Pemerintah sendiri mentargetkan akan menambah penerima makan gratis secara bertahap hingga mencapai 17 juta penerima pada akhir 2025.
Program Makan Bergizi Gratis ini merupakan salah satu dari Program Quick Win yaitu "Memberi makanan bergizi sehat di sekolah dan pesantren serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil". Program Quick Win ini merupakan perwujudan dari Asta Cita ke 4 Presiden Prabowo Subianto. Dengan makan siang bergizi gratis, Presiden Prabowo Subianto berharap bisa meningkatkan IQ dan minat belajar anak-anak Indonesia.
Beragam cerita unik di balik program Makan Bergizi Gratis tersebut. Mulai dari keluhan makanan yang hambar, lauk pauk sayur yang tidak disukai anak-anak, makan yang terlambat datang, porsi yang terlalu sedikit sehingga tidak mengenyangkan, sampah makanan, dan cerita-cerita lainnya.
Bagaimana pelaksanaannya di Kabupaten Bandung dan antisipasinya untuk menangani sampah sisa makanan?Â
Menurut info dari Jabarekspres.com, Program MBG di Kabupaten Bandung kabarnya baru dimulai 13 Januari 2025 yang direncanakan akan menjangkau 582.000 siswa sekolah negeri dan swasta. Terdiri dari siswa PAUD sekitar 67.000 an, SD sekitar 356.000, SMP 134.000 dan PKBM sekitar 23.000 yang berada di Kecamatan Bojongsoang, Nagreg, Rancaekek.
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung selaku Dinas yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan sampah sudah mengantisipasi akan munculnya  masalah sampah dari sisa makanan. Dalam satu kesempatan, saya sempat bertemu dengan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah S.Sos., M.Si.,  yang mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi permasalahan sampah sisa makanan melalui program Pengomposan dan Maggotisasi.
Dalam mengolah sampah makanan tersebut pihaknya akan melibatkan Bank Sampah yang tersebar di wilayah Kabupaten Bandung untuk mengolah sisa makanan baik untuk kompos maupun untuk maggot serta mengolah sampah plastik/kemasan susu menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
Program MBG yang bertujuan baik ini, jangan sampai malah memicu persoalan baru. Pemerintah tentunya akan terus melakukan evaluasi, salah satunya terhadap permasalahan sampah sisa makanan yang disebabkan karena anak-anak tidak menghabiskan makanannya.Â
Sambil menunggu perbaikan-perbaikan program, yuk kita bantu Pemerintah dengan cara-cara antara lain :
1. Orang tua perlu meningkatkan pengetahuan tentang makanan bergizi sehingga bisa turut memberi pemahaman gizi makanan kepada anak-anaknya.
2. Orangtua perlu terus memberi pemahaman kepada anak-anak akan kewajiban bersyukur dengan cara menghabiskan makanan yang disajikan dan berterima kasih kepada yang menyediakan.