Mohon tunggu...
Anita Emmayanti
Anita Emmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - ASN Pemkab Bandung

Hobi memelihara tanaman dan sedang mencoba menulis berbagai hal terkait pekerjaan dan tanaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

"Penghulu" Dari Pangandaran Taklukkan Kontes Anggrek Jawa Barat

19 Desember 2024   17:27 Diperbarui: 19 Desember 2024   17:27 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sertifikat Registrasi Internasional untuk Anggrek Dendrobium Popong Otje Djunjunan (Sumber: Wahyu Wibisono)

Siapa bilang anggrek hanya disukai oleh kaum perempuan? Kontes anggrek Jawa Barat yang digelar oleh DistanHorti Provinsi Jawa Barat pada tanggal 114-15 Desember menunjukkan fakta bahwa peserta kontes sekitar 70% adalah dari golongan laki-laki.

Ada yang menarik juga karena tidak hanya kaum tua atau setengah tua, peminat anggrek juga banyak yang berusia muda. Bahkan juara kontes untuk kategori "The Best of spesies" adalah seorang "penghulu" yang masih berusia muda.

Jangan membayangkan penghulu yang dimaksud adalah penghulu yang menikahkan perempuan dan laki-laki ya. Penghulu dari Pangandaran ini adalah penghulu yang suka mengawinkan anggrek. Adalah Wahyu Wibisono, seorang  pemuda berumur 29 tahun namun sudah malang melintang di dunia perkawinan anggrek.

Pada kontes Anggrek Jawa Barat 2024 ini, Wahyu membawa anggrek sebanyak 13 plant dan 6 plant nya mendapat gelar juara. Salah satu anggreknya yaitu Encyclia tampensis f. Alba malah menjadi juara umum dengan menyabet gelar juara 1, Best of show, Best of spesies dan best of section). Si Encyclia ini sudah dirawatnya selama 3 tahun di kebunnya.

Menyukai anggrek sejak masih kuliah di Fakultas Pertanian UNWIM dan mulai berbisnis anggrek setelah lulus kuliah.Ffokus berbisnis anggrek pada tahun 2020, Wahyu membuka nursery dengan nama Wibi Orchids Nursery di Desa Banjarharja Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran.

Sudah banyak anggrek yang jadi korban keisengan sang Penghulu ini. Lebih dari 100 anggrek hasil  silangannya dan sudah diregistrasi di Royal Horticultural Society sebanyak 7 anggrek.

Sertifikat Registrasi Internasional untuk Anggrek Dendrobium Popong Otje Djunjunan (Sumber: Wahyu Wibisono)
Sertifikat Registrasi Internasional untuk Anggrek Dendrobium Popong Otje Djunjunan (Sumber: Wahyu Wibisono)

Ada anggrek silangan yang dipersembahkan untuk Ibu Popong Otje Djunjunan yaitu Dendrobium Popong Otje Djunjunan (silangan D. rinaldi dan Burani White) dan ada juga persembahan untuk istrinya yaitu Dendrobium Hind Zaujati (silangan striaenopsis dan bicaudatum). 

Sertifikat Registrasi Internasional Dendrobium Hind Zaujati (Dokumentasi : Wahyu Wibisono)
Sertifikat Registrasi Internasional Dendrobium Hind Zaujati (Dokumentasi : Wahyu Wibisono)

Salut banget sama pemuda ini yang bisa menunjukkan kepada dunia bahwa kaum muda masih berminat mengembangkan sektor pertanian. Walaupun komoditi anggrek di Jawa Barat belum menjadi prioritas (karena masih fokus di urusan tanaman pangan), setidaknya Jawa Barat memiliki SDM yang mumpuni untuk menjadi modal Jawa Barat mengembangkan peranggrekan sehingga bisa berkiprah di dunia internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun