Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Tokoh Besar Santun Bermedia Sosial

5 Maret 2019   12:08 Diperbarui: 5 Maret 2019   12:23 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita sesekali melihat twitland, dan mendapati ada beberapa tokoh Indonesia yang rajin di twitland. Mereka ahli di bidang masing-masing dan cukup disegani bukan saja karena kapasitasnya tetapi karena kesantunan dan konsistensinya dalam mengawal perkembangan bangsa.

Bisa di sebutkan di sini semisal Bpk Mahfud MD. Beliau adalah guru besar dalam bidang ilmu hukum. Mantan menteri dan beberapa jabatan lainnya. Tetapi beliau juga menjadi salah satu unsur penting pada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Beliau juga mengajar di beberapa kampus dan ormas, melakukan aneka dialog tentang Negara dan visi bangsa ke depan.

Umur Mahfud melampaui rata-rata umur kaum paruh baya Indoensia. Tapi dengan gamblang beliau mampu berbicara dengan anak-anak millenials di twittland. Berdialog dengan santun. 

Kerap berbeda pendapat dan menyuarakan prinsipnya tapi dikemukakan dengan baik sehingga banyak millenials memahami dan menerimanya. Banyak sekali millenials yang mengajak berdialog dengan gaya mereka tetapi selalu dijawab oleh Mahfud MD dengan gaya bahasa yang baik dan selalu mengedepakan obyektivitas.

Dari gambaran di atas sebenarnya bisa kita simpulkan bahwa karakter utama di dunia nyata dan maya adalah sama. Yaitu memerlukan sikap positif dan baik. Tidak perlu kesantuan  yang berlebihan yang kadang memuakkan. Tetapi sikap yang baik dan aura positif itu harusnya dimiliki oleh setiap orang yang bermain untuk media sosial.

Selama ini kita lihat pengguna media sosial sering melontarkan kata kasar dan tidak layak untuk didengar atau dibaca. Kesantunan sering tidak dianggap dan berganti dengan kata yang tidak seharusnya diucapkan atau ditulis untuk orang lain.

Kenapa pengguna media sosial jarang bisa bersikap santun atau bersikap baik dalam melontarkan pembicaraan kepada orang lain ? Atau sering bicara seperti tidak mengerti etika berbicara kepada orang lain ? Karena kita sering melihat orang memaki atau menyebarkan kata negative kepada orang lain melalui media sosial.

Media sosial kini memang menjadi sesuatu yang susah dimengerti. Atau paling tidak terlambat untuk dipahami, termasuk oleh para akademisi dan peneliti. Seorang yang menulis pada sebuah media sosial jarang sadar bahwa ruang tempatnya menulis adalah ruang pubik dan bukan privat. Sehingga seharusnya berkata-kata dengan baik dan sopan.

Karena itu , mungkin kita harus sering-sering belajar pada beberapa tokoh di antaranya Machfud MD yang saya sebutkan di atas. Tentang bagaimana seharusnya bermedia sosial yang baik. Berbeda pendapat boleh saja, asal tidak mengganggu hubungan dengan orang lain dan sesame. Terlebih menganggu aura positif bangsa kita. Demi Indoensia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun