Untuk yang kesekian kalinya, bom bunuh diri kembali terjadi di Turki hari ini. Kali ini bandara udara Ataturk, di Istanbul, Turki, yang menjadi sasaran bom bunuh diri. Data sementara, lebih dari 30 orang meninggal dan 147 orang luka-luka akibat ledakan bom bunuh diri ini. Bom ini merupakan yang kesekian kalinya terjadi di Turki. Dan yang kesekian kalinya pula, aksi penembakan dan bom yang terjadi di bulan Ramadan. Sungguh sangat ironis. Mereka yang mengklaim dirinya beragama, justru sama sekali tidak menghormati umat muslim yang sedang berpuasa di bulan Ramadan. Mereka justru tetap memperbanyak teror, dan menebar ketakutan.
Sebelumna ISIS sempat menyatakan, akan terus menggiatkan aksi teror selama bulan Ramadan. Mereka menegaskan bahwa bulan Ramadan merupakan bulannya jihad, memerangi kelompok kafir. Dan ancaman itu satu per satu mulai dilakukan. Meski demikian, perang melawan terorisme tetap harus disuarakan. ISIS yang terus terdesak di Suriah, nampaknya memang terus melakukan balas dendam dengan mengirim militannya ke Eropa. Dan negara yang sempat menjadi sasarannya adalah Belgia dan Perancis, yang saat ini menjadi tuan rumah pelaksanaan piala Eropa 2016.
Lagi-lagi, perilaku mereka ini kembali menegaskan, bahwa perbuatan mereka ini sangat jauh dari ajaran agama. Sangat jauh dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan Al Quran. Jika mereka mengklaim perbuatannya ini merupakan dari perang, untuk menegakkan ajaran Allah, tentu perlu dipertanyakan. Ajaran mana yang diperjuangkan? Bukankah semua agama melarang melakukan aktifitas bom bunuh diri, atau membunuh orang lain dengan cara apapun? Lalu apa motif dibalik serangkaian teror yang terjadi diberbagai belahan dunia saat ini?
Berkali-kali mereka sering menyatakan ingin mendirikan negara, yang berdasarkan pada kekalifahan. Dimana konsep bernegara dan berbangsa, harus berdasarkan syarikat Islam. Pertanyaannya lagi, kenapa harus berdasarkan syarikat Islam? Bukankah Allah menciptakan manusia itu penuh dengan perbedaan dan keberagaman? Mari kita pahami QS Ar Rum ayat 22 ini, “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.” Allah pun menciptakan manusia itu tidak sama.
Dalam QS Al Hujurat ayat 13 kembali dijelaskan, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”Lalu kenapa mereka masih mempermasalahkan perbedaan, sebagai bagian dari persoalan? Orang barat dianggap kafir. Orang diluar Islam dianggap sesat. Karena itu mereka semua harus diperangi.
Mari kita tingkatkan kewaspadaan bersama. Tindak pidana terorisme telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Ancaman demi ancaman masih akan terus mereka lakukan. Karena itulah, peningkatan keimanan harus terus digalakkan, terlebih di bulan Ramadan seperti sekarang ini. Di bulan suci ini, harusnya tidak diisi dengan menghilangkan nyawa orang lain, tapi harusnya diisi dengan berbagai tindakan positif. Mengaji, saling menghargai dan tolong menolong, harus terus dijalankan demi tegaknya kerukunan antar umat beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H