Â
Menyikapi Tuntutan Kurikulum Geografi di Abad 21 melalui upaya peningkatan skill dan kemampuan Teknik Pembelajaran Bauran Berbasis Kasus (Case-Based Blended Learning) dan Pembelajaran Bauran Berbasis Proyek (Project-Based Blended Learning) yang berpusat pada mahasiswa.
Â
Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dalam segala segi kehidupan telah menandai dimulainya abad 21. Melalui perkembangan teknologi, dunia saling terhubung melampaui sekat-sekat geografis sehingga dunia menjadi tanpa batas. Dengan semakin menyempitnya dan meleburnya faktor "ruang dan waktu" menjadi bukti bahwa konteks pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah memasuki segala aspek kehidupan manusia yang berdampak pada terjadinya perubahan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia. Tidak hanya itu, hal tersebut berimplikasi pada berbagai resiko dan ketidakpastian yang harus dihadapi oleh peserta didik dimana kehidupan dunia yang dihadapi peserta didik saat ini berbeda dan jauh lebih kompleks dibanding zaman sebelumnya sehingga hal tersebut menuntut peserta didik untuk belajar lebih banyak dan proaktif terhadap berbagai perubahan agar mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan global.
Tantangan pendidikan dalam mempersiapkan hal tersebut diantaranya yaitu bagaimana menciptakan sumberdaya berkualitas yang mampu ikut membangun tatanan sosial dan ekonomi melalui pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan kompetensi abad 21.
Dengan memahami kurikulum pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan  pembelajaran, metode, tehnik, media dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Konsep pengembangan pembelajaran abad 21 tidak cukup pada aspek pengetahuan saja, sehingga dilengkapi dengan keterampilan-keterampilan sebagai berikut:
Pembelajaran dan keterampilan inovatif seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi.
Keterampilan hidup dan karir meliputi kemampuan dalam hal fleksibilitas dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, keterampilan sosial dan budaya, produktif dan akuntabel, kepemimpinan dan tanggung jawab.
Keterampilan informasi, media dan teknologi artinya peserta didik harus peka terhadap informasi, media, dan TIK
Pembelajaran saat ini lebih memberi kesempatan kepada mahasiwa untuk berpikir aktif. Pembelajaran tersebut memerlukan sebuah inovasi pembelajaran yang mampu mendorong mahasiswa membangun pengetahuan mereka sendiri. Oleh karena itu, perlu menciptakan kegiatan pembelajaran yang dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata melalui proses berpikir aktif mahasiswa.