Mohon tunggu...
Anis Wilhelmina
Anis Wilhelmina Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA MAGISTER PENDIDIKAN GEOGRAFI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyikapi Tuntutan Kurikulum Geografi Abad 21 Melalui Upaya Peningkatan Skill dan Teknik Pembelajaran Bauran

17 Juli 2021   21:52 Diperbarui: 17 Juli 2021   21:55 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dalam segala segi kehidupan telah menandai dimulainya abad 21. Melalui perkembangan teknologi, dunia saling terhubung melampaui sekat-sekat geografis sehingga dunia menjadi tanpa batas. Dengan semakin menyempitnya dan meleburnya faktor "ruang dan waktu" menjadi bukti bahwa konteks pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi telah memasuki segala aspek kehidupan manusia yang berdampak pada terjadinya perubahan kualifikasi dan kompetensi sumber daya manusia. Tidak hanya itu, hal tersebut berimplikasi pada berbagai resiko dan ketidakpastian yang harus dihadapi oleh peserta didik dimana kehidupan dunia yang dihadapi peserta didik saat ini berbeda dan jauh lebih kompleks dibanding zaman sebelumnya sehingga hal tersebut menuntut peserta didik untuk belajar lebih banyak dan proaktif terhadap berbagai perubahan agar mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan global.

Tantangan pendidikan dalam mempersiapkan hal tersebut diantaranya yaitu bagaimana menciptakan sumberdaya berkualitas yang mampu ikut membangun tatanan sosial dan ekonomi melalui pengembangan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan kompetensi abad 21.

Dengan memahami kurikulum pendidik dapat memilih dan menentukan tujuan   pembelajaran, metode, tehnik, media dan alat evaluasi pengajaran yang sesuai dan tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Konsep pengembangan pembelajaran abad 21 tidak cukup pada aspek pengetahuan saja, sehingga dilengkapi dengan keterampilan-keterampilan sebagai berikut:

Pembelajaran dan keterampilan inovatif seperti berpikir kritis dan pemecahan masalah, kreativitas dan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi.

Keterampilan hidup dan karir meliputi kemampuan dalam hal fleksibilitas dan adaptif, berinisiatif dan mandiri, keterampilan sosial dan budaya, produktif dan akuntabel, kepemimpinan dan tanggung jawab.

Keterampilan informasi, media dan teknologi artinya peserta didik harus peka terhadap informasi, media, dan TIK

Pembelajaran saat ini lebih memberi kesempatan kepada mahasiwa untuk berpikir aktif. Pembelajaran tersebut memerlukan sebuah inovasi pembelajaran yang mampu mendorong mahasiswa membangun pengetahuan mereka sendiri. Oleh karena itu, perlu menciptakan kegiatan pembelajaran yang dapat mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata melalui proses berpikir aktif mahasiswa.

mahasiswa harus mencari, mengkaji, merumuskan sendiri pengetahuan yang harus dikuasai, sehingga pada akhirnya harus menguasai kompetensi yang harus dimilikinya (Khaerudin, 2011). Oleh karena itu, guru harus mampu memilih metode pembelajaran yang tepat dengan menciptakan pembelajaran yang kondusif.

Perkembangan pembelajaran saat ini sudah mengalami kemajuan. Hal ini berdasarkan fakta bahwa teknologi informasi dan komunikasi dalam perkembangannya telah memengaruhi dunia pendidikan. Semakin terasa sejalan dengan adanya pergeseran pola pembelajaran dari tatap muka ke arah pendidikan yang lebih terbuka dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran (relationship) dan memenuhi kebutuhan mereka terhadap informasi yang hampir tanpa batas. Maka muncul inovasi berupa model pembelajaran berbasis teknologi. Perkembangan teknologi tersebut dapat dimanfaatkan mahasiswa secara maksimal dalam proses pembelajaran terutama dalam implementasi pembelajaran berbasis masalah. Literasi teknologi saat ini dapat dilihat dengan munculnya blended learning sebagai bagian dari proses pembelajaran. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (2010) blended learning menggabungkan pembelajaran tatap muka dan pemanfaatan sumber daya jaringan internet sebagai suplemen pembelajaran. Penggunaan metode ini tergolong baru dalam dunia pendidikan.

Mengingat pada masa pandemi covid-19 saat ini, segala aspek pendidikan telat dialihkan dengan sistem daring (pembelajaran jarak jauh) demi menekan penyebaran virus covid-19. Maka model blended learning sebagai alternatif pembelajaran pada masa pandemi covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun