Kita justru harus menyiapkan diri kita dengan hati yang baru maksudnya dengan hati yang bersih, dan semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Karena bukan pakaian barunya yang diterima oleh Allah, tapi niat dan ketulusan hati kita dalam ibadah dengan ikhlas untuk Allah.
Kedua, Kita bisa belajar menganggarkan keuangan harian
Bisa menggunakan dompet atau wadah lainnya untuk menganggarkan keuangan ini. Seperti pada gambar, saya menggunakan dompet untuk 'cheque and giro' Â (bisa beli di online shop) karena disetiap lembarannya itu ada tanggalnya. Mulai dari tanggal 1 hingga 31. Jadi selama 1 bulan kita bisa menganggarkan keuangan harian kita.
Ketika suami gajian dan memberikan anggaran uang belanja, biasanya saya langsung ambil cash dan memasukkan kedalam dompet tersebut. Saya beri nama dompet ABRT (Anggaran Belanja Rumah Tangga).
Misalkan kita menganggarkan 1 hari 100.000 rupiah maksimal untuk pengeluaran. Berarti pada hari itu kita tidak boleh mengeluarkan lebih dari itu. Jikalau ingin jajan lebih dari itu, bisa mengambil dari uang jajan sisa hari kemarin. Jadi nominal maksimal yang kita anggarkan tidak harus habis 100.000 juga, jika ada sisa ya lebih baik, dan bisa disimpan.
Tips keuangan saat ramadan sama saja dengan bulan sebelumnya. Karena sudah saya lakukan dalam beberapa bulan terakhir ini. Biaya harian tersebut ada jika kita sudah mengalokasikan dana untuk kewajiban terlebih dahulu. Seperti untuk orangtua, sewa kosan dan lain-lain. Kewajiban harus diutamakan terlebih dahulu ya kompasianer.
Ketiga, Perbanyak Bersedekah
Loh bagaimana ini mengatur tipsnya? Katanya kita harus menahan diri dari pengeluaran tapi kok ini perbanyak bersedekah yang artinya mengeluarkan biaya?. Oke, mari kita bahas.
Nah disinilah keimanan kita diuji. Logika dan akal manusia, sering kali menghitung-hitung rezeki dari Allah, yang justru malah membatasi diri kita.
Soal sedekah ini perlu ilmu dan keimanan, serta keikhlasan hati. Ketika kita bersedekah kita sedang bertransaksi dengan Allah, dan keuntungannya tak bisa menggunakan logika akal manusia. Justru Allah akan melipatgandakan rezeki yang kita miliki. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Baqarah,
"Siapakah yang memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan." QS Al-Baqarah : 245
"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui." QS Al-Baqarah : 261