Marhaban ya Ramadan, beberapa hari lagi kita akan berjumpa dengan bulan yang selalu dirindukan, bulan penuh keberkahan dimana pintu ampunan dibuka selebar mungkin, bulan suci dimana banyak orang lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta. Semoga usia ini sampai pada bulan suci dan merasakan ramadan 2021.Â
Bulan ramadan selalu menjadi bulan yang spesial dan punya kisahnya tersendiri, setiap tahun pasti ada suasana yang berbeda diiringi bertambahnya angka usia dan perjalanan kehidupan manusia yang berubah setiap tahunnya.Â
Dari yang sebelumnya masih sendiri kini menjalankan ramadan bersama suami, dari yang sebelumnya berkumpul dengan keluarga kini merantau dan tidak bisa buka bersama orangtua. Setiap orang punya kisah ramadan tersendiri.
Begitupun dengan saya dan suami, tahun ini merupakan tahun ke 4 bagi kami menjalankan puasa ramadan bersama, bedanya tahun ini kami harus menikmati bulan suci ramadan di ibu kota karena pekerjaan suami yang mengharuskan kami tinggal di Jakarta.Â
Mungkin nanti kami akan merindukan momen buka bersama orangtua di Bandung, sudah hal biasa menikmati takjil dan buka bersama orangtua serta adik-adikku karena rumah kami yang berdekatan alias masih satu komplek.Â
Tak mengapa tahun ini tak bersama, karena ini adalah proses perjalanan kehidupan, kita semua bertumbuh, berubah setiap tahunnya. Semoga ada rindu dan bisa saling mendoakan hingga bisa berjumpa dan berkumpul kembali di lain waktu.
3 tahun lebih pernikahan, kami belum memiliki anak, namun kami akan menikmati ramadan berdua dengan penuh rasa syukur dan akan lebih memperbanyak doa supaya kami dikaruniai buah hati.Â
Bulan ramadan kali ini saya pun akan merindukan dapur, karena saya suka memasak, dan harus menyiapkan sahur. Sudah jadi hal biasa ketika saya harus bangun lebih awal dari suami, untuk menyiapkan menu sahur, namun kali ini kami tinggal di kontrakan berpetak (kamar kos) dan tidak ada dapur.Â
Disini saya memasak menggunakan panci elektrik, memasak menu seadanya dan sering kali pesan makanan (order online) atau membeli ke warung makan terdekat.Â
Rasanya rindu sekali dapur tempat masakku di rumah sebelumnya. Walau begitu hal tersebut jangan dijadikan keluhan atau hambatan apalagi perdebatan rumah tangga, justru hal sederhana itu yang harus disyukuri yang suatu saat nanti menjadi kisah cerita pengalaman hidup.Â