Pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki peran penting dalam membentuk dasar keilmuan siswa, terutama di bidang sains. Pada tahap ini, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoritis tetapi juga dilatih untuk berpikir kritis dan menerapkan konsep-konsep ilmiah dalam kehidupan nyata. Salah satu mata pelajaran yang memegang peran sentral dalam pembelajaran sains di SMA adalah kimia.Â
Pada Sekolah Menengah Atas, kimia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh peserta didik. Kimia menjadi mata pelajaran yang memiliki karakteristik berbasis teori dan eksperimen. Oleh karrena itu, melihat karakteristik ilmu kimia tersebut, maka laboratorium tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran kimia untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep kimia yang bersifat abstrak.Â
Aktivitas di laboratorium ini memungkinkan pembelajaran kimia tidak membosankan dan diminati oleh peserta didik dala mempelajari materi kimia. Aktivitas laboratorium ini biasanya dikenal dengan kegiatan praktikum.
      Pada dasarnya praktikum merupakan salah satu bentuk kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk memantapkan penguasaan materi yang bersifat aplikatif. Melalui kegiatan yang mandiri, terbimbing, dan pemanfaatan sarana praktikum yang optimal sebagai satu kesatuan yang utuh dalam sistem penyelenggaraan praktikum, maka diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajarannya dengan baik (Angraini & Salastri., 2022). Melalui kegiatan praktikum, siswa diajak untuk lebih mudah memahami konsep dan menjadikan pembelajaran lebih mudah diingat, serta dapat menjadi sarana untuk mengembangkan keterampilan proses dan memupuk sikap ilmiah. Alasan pentingnya kegiatan praktikum antara lain:
- Praktikum meningkatkan motivasi belajar sains.
- Praktikum mengasah keterampilan dasar dalam melakukan eksperimen.
- Praktikum menjadi sarana pembelajaran pendekatan ilmiah.
- Praktikum mendukung pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran kimia adalah penyediaan sarana dan prasarana yang memadai untuk kegiatan eksperimen di laboratorium Sekolah Menengah Atas (SMA). Keberadaan laboratorium kimia sangat vital dalam mendukung keberhasilan proses pembelajaran, sehingga harus dilengkapi dengan tata ruang, administrasi, perabot, peralatan pendidikan, media pembelajaran, bahan habis pakai, serta perlengkapan lainnya sesuai standar laboratorium kimia yang diatur dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 (Marlan, 2020).Â
Laboratorium kimia memiliki tiga peran utama, yaitu: (1) sebagai sumber belajar, digunakan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui percobaan; (2) sebagai metode pendidikan, yang mencakup metode observasi dan eksperimen; serta (3) sebagai sarana penelitian, tempat untuk melakukan berbagai penelitian yang membentuk karakter peserta didik dengan sikap ilmiah.
Evaluasi terhadap sarana dan prasarana laboratorium kimia di Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan langkah yang sangat penting untuk memastikan bahwa pembelajaran sains, khususnya kimia, berjalan efektif dan aman. Laboratorium kimia yang memadai memungkinkan siswa untuk mempraktikkan teori yang telah mereka pelajari dan membantu mereka memahami konsep-konsep ilmiah secara lebih mendalam melalui eksperimen langsung. Berikut beberapa alasan mengapa evaluasi sarana dan prasarana laboratorium kimia sangat diperlukan:
- Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
   Evaluasi sarana laboratorium bertujuan untuk memastikan bahwa semua alat dan bahan yang diperlukan tersedia dan berfungsi dengan baik. Laboratorium yang lengkap dan berfungsi dengan baik memungkinkan siswa untuk melakukan berbagai eksperimen yang relevan dengan materi pembelajaran, sehingga mereka dapat memahami konsep kimia secara mendalam.
- Memastikan Keamanan Laboratorium
   Laboratorium kimia melibatkan penggunaan bahan kimia yang bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar. Oleh karena itu, evaluasi rutin diperlukan untuk memastikan bahwa laboratorium memenuhi standar keamanan. Selain itu, evaluasi akan membantu mengidentifikasi potensi risiko keamanan, seperti alat yang rusak atau tata letak yang tidak aman, yang bisa membahayakan siswa dan guru.
- Memaksimalkan Penggunaan Alat dan Bahan
   Evaluasi laboratorium membantu sekolah untuk mengetahui alat-alat yang rusak, bahan kimia yang sudah kadaluarsa, atau alat yang perlu diperbarui. Dengan evaluasi, pihak sekolah juga dapat merencanakan pembelian alat dan bahan baru yang lebih efisien berdasarkan kebutuhan.
- Â Mengatasi Keterbatasan Sarana dan Prasaran.
   Evaluasi juga membantu dalam mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, seperti kekurangan peralatan atau keterbatasan ruangan.
- Mendukung Persiapan Siswa untuk Studi Lanjutan
   Evaluasi laboratorium memastikan bahwa pengalaman praktikum di SMA mendekati standar yang akan mereka temui di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dengan demikian, siswa dapat lebih siap dan percaya diri untuk mengikuti perkuliahan atau karir di bidang yang berkaitan dengan ilmu kimia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H