Jika berbicara soal limbah rumah tangga yang semakin hari semakin menumpuk pasti berkaitan dengan bagaimana cara kita mendaur ulang sampah menjadi barang benilai.
Hampir semua warga Indonesia setiap harinya menggunakan minyak goreng untuk memasak. Pemakaian minyak goreng itupun juga ada batas penggunaannya, jika digunakan terus menerus untuk memasak akan bahaya bagi kesehatan tubuh. Salah satu dampak negative jika memembuang minyak goreng bekas sembarangan adalah dapat mencemari lingkungan.
Minyak goreng bekas atau biasa yang kita sebut minyak jelanta, masih bisa kita gunakan kembali menjadi barang manfaat, seperti pembuatan lilin aromaterapi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam rangka kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Majasiswa (PMM) dengan ibu-ibu PKK Desa Kalirejo. Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).Â
Mereka mengajarkan warga mendaur ulang minyak dengan cara minyak jelantah dipanaskan bersamaan dengan asam straerin hingga mendidih, lalu sebelum mengeras campurkan dengan pewarna dan pewangi yang berbahan dasar minyak, kemudian tuangkan kedalam wadah dan beri sumbu benang.
Walaupun mengalami sedikit kesulitan dalam proses pembuatan lilin, namun kegiatan ini disambut antusias oleh warga. Kegiatan selanjutnya dengan ibu-ibu PKK juga akan dilaksanakan dengan mengusung tema kreativitas Masyarakat.
Diharapkan kegiatan ini dapat membantu menggerakkan warga mengurangi limbah minyak dan menjadikan minyak jelantah menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Kata Kunci : PMM, UMM, Transformasi, Limbah, Minyak, Lilin, EcoKids
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H