Mohon tunggu...
Anis sofyan_211510101018
Anis sofyan_211510101018 Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Agronomi

Mahasiswa program studi agronomi fakultas pertanian universitas jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Inovasi AWASY (Automatic Watering System) Terintegrasi Iot Berbasis Aplikasi Dalam Pembibitan Kelapa Sawit (Elaesis guineesnsis Jacq)

20 Desember 2023   13:57 Diperbarui: 20 Desember 2023   14:19 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Pupuk sawit.com

                                                                                                               

Anis Sofyan 211510101018 


 

Kelapa sawit (Elaeis guineesnsis Jacq) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki nilai ekspor dan produktivitas yang tinggi (Ariyanti et al., 2023). Kelapa sawit sebagai tanaman penghasil minyak memiliki banyak manfaat yang digunakan dalam industri makanan dan digunakan sebagai campuran bahan bakar biodiesel. Banyaknya permintaan kelapa sawit baik dalam negeri atau luar negeri tentunya berkorelasi positif terhadap pertambahan penduduk yang terus meningkat (Bariyanto et al., 2015). Pemenuhan kebutuhan kelapa sawit tentunya dengan perluasan areal lahan perkebunan. Menurut BPS (2021), luas lahan perkebunan kelapa sawit tiap tahunya mengalami peningkatan tercatat pada tahun 2021 luas lahan mencapai 45,12 juta hektar. Memenuhi kebutuhan kelapa sawit yang tinggi baik dalam negeri atau luar negeri, maka perlu memperhatikan tersedianya bibit sawit sebagai peremajaan dan penanaman perkebunan sawit pada lahan baru. Dalam melakukan pembibit perlu diperhatikan berbagai aspek guna mendapatkan bibit yang unggul yaitu salah satunya pemeliharaan bibit sawit seperti penyiraman. Penyiraman bibit kelapa sawit pada fase vegetatif tentunya sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Pembibitan kelapa sawit pada fase vegetatif tidak memerlukan air yang terlalu banyak atau berlebih namun, juga tidak dapat kekurangan air (Wati et al., 2022). Pada fase tersebut bibit kelapa sawit memerlukan air yang cukup dalam proses pertumbuhan tanaman sehingga tanaman tidak kurus dan tidak mengalami kekeringan pada bagian daun.  Pemanfaatan teknologi IoT dalam proses penyiraman bibit kelapa sawit menjadi salah satu solusi dalam mempermudah monitoring dan kontroling bagi para petani. Penyiraman otomatis pada bibit kelapa sawit yang terintegrasi IoT tentunya memiliki beberapa perangkat yang digunakan seperti Module RTC yang berfungsi sebagai penjadwalan penyiraman, NodeMCU 2866 sebagai pengirim data dari input, dan pompa yang berfungsi untuk memompa dan menyemprotkan air pada bibit kelapa sawit. Dengan pemanfaatan IoT diharapkan dapat memudahkan dalam melakukan proses budidaya pada bibit kelapa sawit dan lebih efisien dalam segi biaya, waktu dan tenaga.

Alur diagram penerapan sistem
Alur diagram penerapan sistem
 
  • Module RTC 

Module RTC memiliki fungsi untuk melakukan penjadwalan dalam proses penyiraman pembibitan kelapa sawit. Module RTC akan bekerja sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan pada proses penyiraman (Ardiyanto et al., 2021). Apabila waktu yang sudah ditentukan untuk melakukan penyiraman maka module RTC akan mengirimkan data pada perangkat NodeMCU ESP2866 

  • NodeMCU ESP2866 

Perangkat yang digunakan untuk mengirimkan data yang diperoleh dari module RTC kepada sensor pomba untuk mengaktifkan pompa air dan melakukan penyemprotan.

  • Pompa 

Pompa digunakan sebagai alat penyiraman pada bibit kelapa sawit sehingga air dapat menyemprot secara merata.

  • Aplikasi 

Aplikasi dapat digunakan sebagai monitoring bagi pengguna untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan baik atau mengalami kendala. Melalui aplikasi tersebut dapat diketahui waktu penyiraman pada bibit kelapa sawit. 

Blok diagram
Blok diagram
Input perangkat Modul RTC termasuk dalam blok diagram input yang berfungsi dalam menjadwal penyiraman. Hasil yang diperoleh dari data input maka akan masuk dalam blok proses yang berisi perangkat NodeMCU ESP2866 yang memiliki fungsi sebagai pengantar data yang telah di input kepada blok proses sehingga dapat dilakukan pengontrolan pada penyiraman bibit sawit. NodeMCU ESP 2866 merupakan perangkat NodeMCU versi terbaru yang memiliki lebh banyak pin yang dapat digunakan untuk mengubungkan perangkat satu ke perangkat yang lain (Putri et al., 2019). Blok terakhir yaitu output yang di hasilkan dari sistem yaitu data yang dapat ditampilkan pada aplikasi dalam memudahkan pengguna atau petani untuk melakukan kontroling. Motor servo berupa alat yang berfungsi sebagai penggerak atau pengendali penyiraman, apabila data input telah diterima maka motor servo akan melakukan penyiraman sesuai dengan perintah. Relay berfungsi dalam pengendali arus yang terhubung pada pompa sehingga pada saat waktunya penyiraman relay akan aktif dan dapat menggerakkan pompa. 

Penyiraman yang tepat dan sesuai dapat membantu dalam pertumbuhan bibit kelapa sawit tentunya dengan inovasi dalam bidang pertanian dan teknologi yang dapat memudahkan proses budidaya. Teknologi yang digunakan merupakan sistem penyiraman yang terintegrasi IoT dengan NodeMCU ESP2866 sebagai perangkat utama, modul RTC sebagai penginput data, dan motor servo sebagai pengendalian penyiraman yang dapat dikontrol melalaui aplikasi. Penerapan teknologi AWASY dapat memudahkan petani dalam melakukan budidaya khususnya dalam segi penyiraman bibit kelapa sawit.

Sumber pustaka :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun