Mohon tunggu...
Anissa Salsabila
Anissa Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

I wish you happiness.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ketika Tumbuh Dewasa Tak Seindah yang Dikira: Fase Quarter Life Crisis pada Dewasa Awal

17 Juni 2023   05:42 Diperbarui: 17 Juni 2023   05:48 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Takut Tambah Dewasa, Ketika Tumbuh Dewasa Tak Seindah Yang Dikira : Mengenal Fase Quarter Life Crisis pada Dewasa Awal

Beranjak dewasa adalah fase yang pasti akan dialami oleh setiap manusia. Indikator menjadi dewasa tak hanya dapat dilihat dari perkembangan fisik saja, namun juga dapat dicerminkan melalui perubahan pada sisi kognitif, emosional, sosial juga psikologis individu. Menjadi dewasa merupakan sebuah proses transisi yang terjadi secara alami di dalam diri manusia dan tak jarang menjadi salah satu dari sekian banyaknya memori indah dalam hidup yang sulit untuk dilupakan. Dalam melewati fase ini, pengalaman yang diperoleh tiap individu pasti akan sangat bervariasi. Beberapa individu mungkin akan mengalami peralihan yang mulus dan siap mengemban tugas-tugas menjadi orang dewasa, sementara beberapa individu lainnya bisa saja mengalami rasa ketakutan serta kecemasan dalam menyikapi proses menjadi dewasa.

Pandangan bahwa tumbuh dewasa tak seindah yang dikira kerap kali menghantui para kaum dewasa awal. Banyaknya musisi muda yang mencurahkan rasa takutnya dalam lagu seperti "Beranjak Dewasa" oleh Nadin Amizah dan "Takut" yang dinyanyikan oleh Idgitaf menjadi salah satu bukti keresahan para muda-mudi dalam menghadapi proses pendewasaan. Lirik lagu "Takut" yang dibawakan oleh idgitar dengan lirik "Takut tambah dewasa, takut aku kecewa, takut tak seindah yang kukira. Pertengahan 25, Banyak mimpi yang terkubur dan mengorbankan waktu tidur, dan Ku tak tahu apa lagi yang harus ku kejar" begitu relate dengan ketakutan kawula muda sekarang, ketakutan akan ketidaksesuaian antara harapan juga realita, adanya perasaan bahwa menjadi dewasa berarti akan terdapat tanggung jawab dan kesulitan baru, dan adanya stigma bahwa tumbuh dewasa berarti siap menjalani kehidupan tanpa kebebasan, menjadi pemicu dari tumbuhnya rasa takut untuk tumbuh dewasa dan kerap kali menyebabkan kaum dewasa awal kerapkali terkena fase quarter life crisis.

Lalu, tahukah kalian dengan apa yang dimaksud fase quarter life crisis? Mengutip dari (Afifah, n.d.) Quarter life crisis sendiri didefinisikan sebagai suatu fase pencarian jati diri yang terjadi pada individu dengan rentang usia 20 hingga 30 tahun dan menyebabkan mereka dihantui rasa takut, khawatir juga tidak siap dalam menghadapi masa depan. Dibanding takut menghadapi kegagalan, quarter life crisis lebih menekankan pada ketakutan menghadapi masa depan karena tidak adanya kesiapan atau rencana yang jelas serat realistis, adanya kebingungan dalam memprioritaskan commitment, passion juga intimacy seperti yang dikemukakan oleh Stenberg (Anindyojati, 2012).  Serta adanya perasaan rendah diri yang tinggi juga perasaan diasingkan dari lingkungan menjadi salah satu pemicu fase quarter life crisis. 

Mengutip dari (Nurhadianti, 2020) ada empat tahap yang terjadi sebelum seorang individu merasakan fase quarter life crisis, empat tahap tersebut ialah perasaan bahwa ia terperangkap dalam situasi dan sulit keluar dari situasi tersebut, adanya ketakutan bahwa perubahan mungkin akan terjadi, adanya keinginan untuk kembali menemukan jalan kehidupan baru dan keluar dari situasi yang menjebaknya, serta adanya tekad untuk mengukuhkan komitmen terhadap value yang ia yakini. Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan, seyogyanya individu memiliki rancangan yang matang akan masa depannya agar dapat beradaptasi dan melewati fase quarter life crisis ini.

Jika di antara para kawula muda merasa tengah memasuki masa ini, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi perasaan atau kegelisahan akan masa depan yang mungkin akan muncul, cara tersebut ialah dengan semakin mencintai dan mengenal diri sendiri, menyadari bahwa ketakutan akan masa depan merupakan perasaan yang normal terjadi dan pasti dirasakan oleh setiap manusia, mencari dukungan dari berbagai pihak, berhenti mengkomparasi hasil usaha diri sendiri dengan orang lain, libatakan diri dengan kegiatan positif, serta sabar menunggu waktu kamu bersinar!

Referensi :

Afifah, S. H. (n.d.). PSIKOLOGI UNNES.

Anindyojati, R. (2012). Hubungan Antara cinta (Sternberg's Triangular Theory of Love) dan Kesiapan Menikah Pada Dewasa Muda yang Menjalani Long-Distance Relationship. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonsia.

Herawati, I., & Hidayat, A. (2020). Quarterlife crisis pada masa dewasa awal di Pekanbaru. Journal An-Nafs: Kajian Penelitian Psikologi, 5(2), 145--156.

Nurhadianti, R. D. D. (2020). Quarter life crisis. None.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun