Kelemahan yang dimiliki daging itik antara lain warna daging merah, tekstur daging itik yang keras serta aroma dan bau dari daging itik yang anyir atau amis menjadi sebab kurang disukainya daging itik oleh konsumen (Srigandono, 1997).
Kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi pada daging yaitulebih dari 60% dari total asam lemak berdampak pada mudahnya daging itik mengalami proses oksidasi. Akbat dari proses oksidasi ini dapat menurunkan zat gizi, aroma, dan munculnya zat toksik (Matitaputty dan Suryana, 2010).Â
Pada penelitian Setiyoko dkk (2019) juga menjelaskan bahwa aplikasi nanokapsul jus kunyit sebanyak 3% dengan metode curing daging pada produksi nugget itik afkir jantan berdampak pada meningkatnya kualitas organoleptik nugget itik berupa rasa, aroma, dan warna nugget. Berdasarkan uraian tersebut maka diperlukan diversifikasi olahan dan perlakuan untuk meningkatkan nilai jual dan memperbaiki kualitas daging itik, salah satunya dengan diolah menjadi nugget.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H