Mohon tunggu...
Anissa Putri Pradita
Anissa Putri Pradita Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger | Ig :anissaputripr | Youtube: https://m.youtube.com/channel/UC3OR7mr9ZrUyDoPvGNkKQ-Q| Blog : http://www.kataapp.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Inovasi Biofuel B100 Sebagai Subtitusi Bahan Bakar Solar

15 April 2019   22:33 Diperbarui: 15 April 2019   22:35 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peningkatan produksi biodiesel akan meningkatkan permintaan terhadap CPO yang berarti juga peningkatan permintaan terhadap tandan buah segar sawit. meningkatnya permintaan tandan buah segar (TBS) akan meningkat harga TBS hasil produksi petani, yang selanjutnya akan meningkatkan laba usahatani kebun sawit dan pendapatan keluarga petani kelapa sawit. Peningkatan pendapatan keluarga petani sawit inilah yang memungkinkan peningkatan kesejahteraan. Ini merupakan mimpi terbesar bagi bangsa Indonesia. 

img-20190415-213550-jpg-5cb496e43ba7f73bb2764c92.jpg
img-20190415-213550-jpg-5cb496e43ba7f73bb2764c92.jpg
Khusus alat traktor baik roda dua maupun roda empat, Bapak Amran meminta kepada Ditjen PSP agar memproduksi traktor dapat menyesuaikan dengan menggunakan biofuel B100. B100 adalah energi masa depan Indonesia.

Penggunaan B100 dalam 1 liter dapat mencapai 13,1 km berbeda dengan bahan bakar solar dalam 1 liter mencapai 9,6 km. Dalam nilai rupiah,  penggunaan B100 perkilometer sebesar 732 rupiah sedangkan penggunaan solar perkilometer sebesar 1000 rupiah. Artinya, B100 sangat efisien dan harga terjangkau. 

Selain efisien dan harga terjangkau, B100 bersifat ramah lingkungan tidak mengeluarkan asap, dan bau seperti solar. 

Sumber:

Sulaiman, Andi Amran et al. 2019. Biofuel B100 Energi Masa Depan Dunia. Jakarta. IAARD Press

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun