Mohon tunggu...
Nur AnisaParadina
Nur AnisaParadina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Sosiologi

Menyukai Keilmuan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Strukturasi: Anthony Giddens

10 November 2022   04:54 Diperbarui: 10 November 2022   05:01 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Antony Giddens lahir di London Utara 18 Januari 1938, dirinya merupakan anggota kehormatan King's College dan Profesor Sosiologi di Universitas Cambridge.  

Salah satu karyanya "The Tird Way yang membuat namanya dikenal. Giddens dalam tulisannya yang berjudul The Class Structure of the Advanced Societies (1973), dan The Constitution of Society (1984), ia mengemukakan kritiknya bahwa teori-teori sosial semenjak zaman klasik hingga tahun 1960-an ditandai dengan serangkaian asumsi pra-teoretis yang kurang memadai bagi studi kehidupan sosial.

Tema pusat padangannya adalah teori tindakan, agensi dan struktur, tingkat keinformasian aktor sosial, dan teori stukturasi. Tujuan utama dari teori strukturasi adalah untuk menjelaskan hubungan dialektika dan saling pengaruh memengaruhi antara agen dan struktur (Ritzer & Googman, 2004: 508).

Strukturasi sistem sosial merupakan proses dimana kekuatan struktur yang berada di sebuah sistem itu diteguhkan dan dijalankan dalam praktik yang mengukuhkan sistem tersebut. 

Dalam teori strukturasi Giddens, yang paling disoroti yaitu struktur dan aktor atau agen. Struktur di sini yaitu aturan dan sumber daya yang digunakan dalam produksi atau reproduksi sistem. Sedangkan aktor ini merupakan individu yang di mana segala sesuatu terjadi tidak akan mungkin jika aktor tidak melakukan intervensi di dalamnya. 

Teori strukturasi ini, struktur dan aktor dipandang sebagai suatu hal yang berbeda, sehingga memunculkan dualitas atau dua sisi. Dualitas ini memiliki hubungan yang bersifat dialektik, artinya struktur dan agensi saling memengaruhi satu dengan yang lainnya. Sehingga hal tersebut akan berlangsung secara masif tiada henti. Struktur yang memengaruhi aktor ini bisa dilihat dalam dua arti. Pertama yaitu memampukan, dan kedua yaitu menghambat. 

Artinya menurut Giddens, si aktor ini memiliki kebebasan untuk meninggalkan struktur, dan tidak selalu patuh terhadap struktur. Maka dari itu, ini memungkinkan aktor untuk mencari kesempatan untuk memilih keluar dari peraturan yang sudah ada. Kondisi ini dinamai dialectic of control atau aktor dapat melawan struktur yang berupa kontrol.

Teori strukturasi ini yang menjadi fokus yaitu bukanlah struktur ataupun agen, melainkan apa yang disebut sebagai social practies. Fokus utama di sini seperti manusia menjalani kehidupannya dalam keseharian, seperti hubungan dengan anak, suami, istri, mertua, sahabat, dan lainnya. Kemudian kata reproduksi sebelumnya dapat diartikan bahwasanya aktor atau manusia tidak bisa sekali jadi atau diteruskan begitu saja seperti teori strukturalisme dan fungsionalisme. Dalam teori strukturasi aktor atau manusia itu diproduksi dan terusmenerus di reproduksi setiap hari dalam ruang dan waktu. 

Strukturasi juga disebut sebagai kegiatan sosial yang melintasi waktu dan ruang karena adanya dualitas sruktur. Dalam konteks ruang dan waktu ini, aktor dipandang sebagai bagian dari proses yang berjalan terus bukan sebagai kumpulan tindakan yang terpisah-pisah. 

Konsep lain dari teori strukturasi yaitu rutinasi. Rutinasi ini menjadi elemen dasar dalam kegiatan sosial sehari-hari yang menunjukkan sesuatu yang diulang-ulang di kegiatan sosial dalam lintas waktu dan ruang. Selain itu terdapat pula konsep dimensi dualitas struktur. Yaitu signifikansi dengan komunikasi, dominasi dengan kekuasaan, dan legitimasi dengan sanksi.

Dari pembahasan mengenai analisis teori strukturasi hasil pemikiran Anthony Giddens, dapat kita ketahui. Bahwasanya teori strukturasi yang menilai struktur masyarakat ini tidak menghilangkan unsur dari perspektif teori yang sudah ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun