Pemikiran Islam Kontemporer adalah Pemikiran Islam yang berkembang pada masa modern (Abad ke-19) hingga sampai saat ini. Ciri dari Islam Kontemporer yaitu berkembangnya metode pemikiran baru dalam menafsirkan Al-Qur’an dan peradaban Islam. Hal inilah yang ingin disampaikan oleh penulis, Dr. Hasani Ahmad Said dalam buku STUDI ISLAM I Kajian Islam Kontemporer karangannya. Dalam bukunya ia membahas 12 bab yang disajikan secara menarik dan informative, terlebih lagi untuk acuan belajar para mahasiswa maupun umum. Â
Dr. Hasani adalah seorang doktor yang digelari sebagai seorang doktor terbaik lulusan UIN Jakarta pada tahun 2011, dan dijuluki sebagai lulusan terbaik, tercepat dan termuda di berbagai media. Ia juga merupakan seseorang yang dijuluki memiliki suara emas dan telah memenangkan berbagai macam perlombaan Nasional  di bidang tilawah dan syarhil Al-Qur’an. Saat ini Beliau mengabdi di Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah sebagai dosen tetap di Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Islam berbeda dengan ajaran agama lain karena dalam kehidupan sehari-hari , islam dapat diterjemahkan kedalam teori dan juga dapat di interpretasikan ke dalam prraktek tentang bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain. Dalam ajaran islam, perilaku individu dan masyarakat diajarakan bagaimana cara pemenuhan kebutuhan mereka dilaksanakan dan bagaimana menggunakan sumber daya yang ada. Hal inilah yag menjadi subjek yang dipelajari dalam Ekonomi Syariah sehingga apa yang dipelajari dalam ekonomi tradisional dan ekonomi syariah berbeda. Inilah yang menjadi salah satu topik dalam beberapa bab yang dibicarakan oleh Dr. Hasani dalam Bukunya.
Sejak adanya eksistensi Ekonomi Syariah, seiring jaman juga semakin banyak bank-bank Islam yang bermunculan. Meskipun mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim, tetapi masih banyak umat muslim yang merasa malas, minder atau pun tidak mau sama sekali menggunakan dan menerapkan ekonomi syariah ini. Mereka merasa bahwa sistem ekonomi barat lebih superior dari pada sistem ekonomi Islam. Tanpa sepengetahuan mereka, hal itulah yang menyebabkan kemunduran besar bagi umat Islam sendiri. Ekonomi islam jika diterapkan dan digunakan dengan baik akan menyebabkan rasa kenyamanan, keadilan, dan akan menyejahterakan rakyat banyak secara merata.
 Selain pembahasan tentang ekonomi syariah, Dr. Hasani juga membahas berbagai persoalan lain yang menarik di bukunya. Salah satu bab yang ada pada buku beliau adalah Pemahaman hadis misoginis, hukum waris dan perspektif jender, potret tafsir nusantara, meneguhkan tradisi pesantren nusantara dan masih banyak lagi. Semua bab yang ditulis pada bukunya ditulis dengan mengkaji Al-qur’an secara mendalam dan teliti.
 Terlebih lagi buku ini mampu memberikan pemahaman yang lebih mudah untuk para pembacanya, khususnya para pemula yang baru ingin mempelajari Studi Islam Kontemporer. Bahasa yang digunakan penulis juga bersifat informatif, lugas dan terbilang mudah untuk dimengerti. Terdapatnya kesimpulan yang dibuat oleh penulis disetiap akhir bab yang dibahasnya juga sangat membantu para pembaca untuk mengerti inti pembicaraan yang dimaksud dan memudahkan pembaca untuk mengulas ulang apa yang telah di bacanya.
Pada buku ini, selain memiliki keunggulan juga memiliki kekurangan yang ada di dalamnya, yaitu kurangnya ilustrasi yang menarik bagi pembaca, sehingga dapat saja menimbulkan rasa kurang tertarik untuk membaca buku tersebut. Selain itu buku ini, menurut peresensi hanya ditujukan untuk mahasiswa dan kalangan yang lebih tinggi, karena bahasa dalam buku ini kurang mudah untuk dimengerti untuk murid-murid SMA dan SMP.
Secara keseluruhan buku ini layak dibaca baik untuk para mahasiswa yang sedang belajar di jurusan yang berbau islam atau pun untuk umum. Buku ini memberikan gambaran yang lebih mendalam mengenai kajian Studi Islam Kontemporer. Buku ini patut menjadi acuan belajar mahasiswa ataupun umum untuk mengenal Islam lebih dalam, untuk menimbulkan kesadaran dan kencintaan yang lebih besar terhadap islam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H