Mohon tunggu...
Anis Nafilah Bilqis
Anis Nafilah Bilqis Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Itu Mumps? Waspadai Penyakit Gondongan dan Cara Mencegahnya

24 November 2024   19:07 Diperbarui: 25 November 2024   22:05 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mumps atau gondongan adalah infeksi virus yang disebabkan oleh paramyxovirus. Penyakit ini menyerang kelenjar parotis, yaitu kelenjar ludah di dekat telinga, menyebabkan pembengkakan pada salah satu atau kedua kelenjar tersebut. Pembengkakan ini seringkali disertai rasa nyeri pada pipi dan rahang. Selain itu, gejala lain yang muncul adalah demam, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau menelan, dan rasa lemas. Mumps lebih sering menyerang anak-anak usia 2-14 tahun, tetapi orang dewasa juga dapat terinfeksi.

Mumps sangat mudah menular melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Virus juga dapat menyebar melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi atau berbagi peralatan makan dan minum dengan penderita. Penularan cenderung lebih cepat di lingkungan yang padat, seperti sekolah, asrama, atau rumah tangga dengan banyak anggota. Masa inkubasi sekitar 12-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari setelah terpapar virus, sehingga individu dapat menularkan penyakit sebelum gejala muncul.

Gejala utama gondongan adalah pembengkakan pada kelenjar parotis. Selain gejala ringan seperti demam dan lemas, mumps juga dapat menyebabkan komplikasi serius. Beberapa komplikasi yang sering terjadi meliputi meningitis (radang selaput otak), encephalitis (radang otak), dan orchitis (radang testis) pada pria dewasa yang dapat berisiko menyebabkan gangguan kesuburan. Selain itu, mumps juga dapat mengakibatkan gangguan pendengaran, baik sementara maupun permanen, meskipun hal ini jarang terjadi.

Pencegahan utama terhadap mumps adalah vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksin ini diberikan dalam dua dosis: dosis pertama pada usia 12--15 bulan dan dosis kedua pada usia 4--6 tahun. Vaksinasi terbukti sangat efektif, dengan tingkat perlindungan hingga 88% setelah dua dosis. Selain itu, menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara rutin, tidak berbagi barang pribadi, dan menghindari kontak langsung dengan penderita, sangat penting untuk mencegah penularan.

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami pembengkakan pada pipi atau rahang disertai demam, segera konsultasikan dengan dokter. Pengobatan mumps bersifat suportif, seperti istirahat, kompres hangat, dan obat pereda nyeri. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya vaksinasi dan menjaga kebersihan dapat membantu menekan penyebaran penyakit ini dan mencegah komplikasi serius. Pencegahan adalah langkah terbaik untuk melindungi diri dan orang-orang terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2024). Mumps. https://www.cdc.gov/mumps/index.html. [online]. Diakses tanggal 24 November 2024.

Grow Up Clinic. (2012). Mumps atau penyakit gondong: Manifestasi klinis dan penanganannya.https://topgrowupclinic.eu/2012/03/06/mumps-atau-penyakit-gondong-manifestasi-klinis-dan-penanganannya/. [online]. Diakses tanggal 24 November 2024.

Irawan, P. (2023). Apa itu Mumps / Gondongan, dan Bagaimana Cara Mencegahnya?. https://dewamedika.com/artikel/apa-itu-mumps-gondongan-dan-bagaimana-cara-mencegahnya.html. [online]. Diakses tanggal 24 November 2024.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Manfaat imunisasi ganda. https://ayosehat.kemkes.go.id/manfaat-imunisasi-ganda. [online]. Diakses tanggal 24 November 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun