Seperti anak kecil pada umumnya, saya juga pernah bercita-cita menjadi guru , polwan, bahkan dokter. Tidak pernah terbayangkan sebelumnya menjadi seorang desain grafis adalah sebuah cita-cita yang saat ini sedang saya perjuangkan. Nama saya Anis Rodiyah Wuryaningrum, sebagian besar teman memanggil saya Anis atau Diyah, sebagian lainnya memanggil dengan panggilan Ci. Saya lahir pada tanggal 12 Agustus 1996 di Balikpapan, namun Sangata yang merupakan kota kecil menjadi saksi bisu masa kecil saya.
Saya menempuh bangku pendidikan dasar di SDN 002 Sangatta Utara. Pada tahun 2004, tepatnya ketika saya menginjak bangku kelas empat SD, saya mulai di perkenalkan pada alat pengolah data, yaitu komputer. Tidak seperti saat ini, dahulu penggunaan komputer masih sangat minim jumlah dan peminatnya, dan saya termasuk salah satu bagian dari kaum minoritas tersebut. Dengan antusias, saya mengikuti kursus komputer yang di fasilitasi oleh sekolah. Ruangan kecil yang penuh dengan buku ditambah dengan lima buah komputer tebal dan sebuah kipas angin yang mulai menua menjadi tempat favorit saya. Dan pada saat itu juga, titik awal ketertarikan saya dengan dunia desain grafis telah dimulai.
Setelah menempuh pendidikan selama enam tahun, saya melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMPN 1 Sangatta Utara. Pada tahun pertama, saya mulai mengenal apa itu internet, bahkan saya menjadi salah seorang yang adiktif. Saya mulai menjelajah dunia luar, mulai mengenal jejaring sosial dunia maya seperti friendster, dan mulai menyukai game online. Game online pertama yang saya arungi adalah games.co.id, dalam laman penyedia game online ini, game dekorasi menjadi game pertama diantara deretan game-game lainnya yang sangat saya sukai. Mendekor sebuah rumah, pakaian, hingga merancang tatanan sebuah kota.Â
Dibangku SMP, saya semakin menyukai dengan hal-hal yang berhubungan dengan desain, walaupun pada saat itu saya belum mengetahui sepenuhnya seperti apa desain grafis itu. Bahkan setelah lulus dari pendidikan menengah pertama, saya melanjutkan pendidikan saya di SMAN 1 Sangatta Utara dengan mengambil jurusan ilmu sosial. Mengapa pilihan tidak jatuh pada SMK dengan mengambil jurusan multimedia ? Karena disaat itu saya benar-benar belum mengetahui potensi yang ada dalam diri saya. Mungkin memang sedikit lebih telat tidak seperti teman-teman saya pada umumnya. Mendekati tahun terakhir dibangku SMA, saya mulai mengenal aplikasi desain seperti corel dan indesign. Walaupun hanya sebatas pengenalan dasar, tetapi rasa ketertarikan terhadap dunia desain semakin tumbuh dan dari sini pula saya mulai mempelajari aplikasi-aplikasi tersebut secara lebih dalam secara otodidak.
Tahun ini merupakan tahun ketiga saya berjuang demi sebuah gelar pastinya. Ya, setelah lulus dari bangku menengah atas, saya malanjutkan studi di Universitas Mulawarman dengan mengambil program studi Ilmu Komunikasi. Mungkin jauh lebih tepat jika saya mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Sempat meragu selama 3 semester di awal perkuliahan, rasa ingin pindah jurusan sempat berulang kali mampir menghasut. Tapi, disisi lain pula rasa ingin untuk terus bertahan juga sama kuatnya ketika rasa lelah itu muncul kembali. Di Ilmu Komunikasi, desain grafis memang tidak dipelajari secara mendalam, tetapi selama enam semester berjalan ini, saya sudah membuat tiga majalah sebagai tugas mata kuliah. Mungkin, ini adalah salah satu dari sekian banyak alasan yang membuat saya bertahan. Walaupun tidak secara rinci, namun ingin untuk menjadi seorang desain grafis masih menjadi sebuah cita-cita hingga saat ini. Dan semoga, apa yang saya harapkan ini kelak dapat terealisasi secara nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H