Bertamu atau berkunjung ke tempat saudara merupakan cara kita dalam menjaga hubungan dan mempererat tali silaturrahmi antar sesama. Rasulullah SAW sangat menekankan pada umatnya untuk menjaga tali silaturrahmi. Apalagi di hari raya Idul Fitri, semua orang akan berkunjung ke rumah-rumah saudara dan saling meminta maaf.
Dalam bertamu, ada adab-adab yang harus diperhatikan. Ada banyak hadits dan riwayat yang menceritakan bagaimana Rasulullah mengajarkan kepada para sahabatnya bagaimana bertamu dengan sopan dan sesuai syariat. Berikut beberapa adab bertamu sesuai sopan santun dan norma masyarakat.
1) Meminta Izin sebanyak Tiga Kali
Rasulullah menjelaskan bahwa dalam bertamu, kita diharuskan meminta izin terlebih dahulu sebanyak tiga kali, jika tidak diizinkan atau tidak ada jawaban, maka lebih baik untuk kita agar kembali pulang. Rasulullah SAW bersabda "Jika dari kalian meminta izin sampai tiga kali, dan tidak mendapatkannya, maka pulanglah" Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW tidak memperkenankan kita untuk meminta izin lebih dari tiga kali, dan tidak boleh memaksa.
2) Memberi Salam
Hukum mengucapkan salam adalah sunnah, dan menjawabnya adalah wajib. Dalam memberi salam, kita mendoakan kesejahteraan atas pemilik rumah. Rasulullah telah menganjurkan ini pada para sahabat sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 27 yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat."
3) Mengetuk Pintu dengan Sopan
Mengetuk pintu dengan sopan bertujuan agar pemilik rumah tidak terganggu dengan kedatangan tamu. Adab ini sudah diterapkan oleh para sahabat pada masa Rasulullah SAW. Seperti yang diceritakan oleh Anas bin Malik ra "Kami di masa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengetuk pintu dengan kuku-kuku." (HR. Bukhari)
4) Tidak Mengintip
Mengintip kedalam rumah orang lain merupakan perbuatan yang tercela. Rasulullah SAW melarang keras umatnya untuk mengintip, bahkan beliau memperbolehkan hukuman untuk orang yang mengintip. Rasulullah SAW bersabda "Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu." (HR. Bukhari Kitabul Isti'dzan)
5) Menghargai Hidangan yang diberikan
Sebagai tamu, tidak sopan jika tidak mencicipi sedikitpun hidangan yang diberikan oleh tuan rumah. Namun, tidak boleh juga rakus dalam memakan hidangan, apalagi menawar. Dan jika hidangan yang diberikan terasa tidak enak, sebagai tamu tidak boleh memberikan komentar buruk karena akan menyakiti hati tuan rumah. Dan apabila ada makanan lain yang dihidangkan, santaplah terlebih dahulu hidangan yang tepat ada di depan. Hindari mengambil hidangan yang letaknya lebih jauh, karena akan memberikan kesan rakus.
6) Menjaga Kata-Kata dalam Obrolan
Dalam bertamu, pasti ada obrolan santai meski hanya sebentar. Dan penting ntuk memperhatikan setiap kata yang keluar dari lisan agar tidak menyakiti hati lawan bicara. Sebelum menyampaikan inti dari pembicaraan, pastinya ada kata-kata pengantar untuk memulai obrolan. Budaya basa-basi ini memang sudah sangat melekat dengan orang Indonesia. Seperti menanyakan kabar, atau kesibukan yang baru saja dilakukan.Kita juga harus memperhatikan kepada siapa kita akan berbicara, dan menyesuaikan. Hal ini terlihat sepele namun penting diperhatikan karena jika diabaikan juga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Setelah adab bertamu, kita juga sering berada di posisi sebagai tuan rumah. Dan dalam menerima tamu, juga ada beberapa adab yang harus diperhatikan. Karena sesuai kata-kata "tamu adalah raja", datangnya tamu ke rumah harus disambut dengan ramah agar sang tamu juga nyaman saat berkunjung. Berikut beberapa adab dalam menerima tamu.
1) Menyambut dengan Senyuman
Dalam menerima tamu, sebagai tuan rumah harus memberikan respon baik agar sang tamu tidak merasa kedatangannya mengganggu tuan rumah. Bisa menyambut dengan berdiri, menjawab salam, dan bersalaman. Dengan begini tamu akan merasa dihargai dan dihormati oleh tuan rumah.