Mohon tunggu...
Anis Mawardi
Anis Mawardi Mohon Tunggu... Guru - GURU SMK

Saya seorang guru SMK bidang Agribisnis Ternak mengajar di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah. Saya memiliki hobi mengajar. Saat sore hari sepulang sekolah saya mengajar anak SD bahasa Inggris dan Bahasa Arab, setelah magrib saya mengajar membaca Al Qur'an di Masjid Desa Mooyong.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendekatan Kreatif dalam Metode Mengajar di Sekolah Tanpa Listrik: SD, SMP, dan SMK/SMA

14 Juni 2024   18:13 Diperbarui: 14 Juni 2024   18:49 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Mengajar di sekolah yang tidak memiliki akses listrik atau sering mengalami pemadaman listrik merupakan tantangan besar. Kondisi ini menuntut para guru untuk berinovasi dalam menciptakan metode mengajar yang efektif dan menarik minat peserta didik. Artikel ini akan membahas berbagai pendekatan kreatif yang dapat diterapkan pada tingkat SD, SMP, dan SMK/SMA dalam situasi tanpa listrik.

Tingkat Sekolah Dasar (SD)

Pembelajaran Berbasis Alam

1. Kelas di Luar Ruangan

Mengadakan kelas di luar ruangan bisa menjadi alternatif yang menarik. Lingkungan sekitar sekolah, seperti taman atau halaman, dapat menjadi ruang belajar yang menyenangkan. Misalnya, pelajaran IPA bisa diadakan dengan mengamati langsung tanaman dan hewan di sekitar sekolah. Pembelajaran seperti ini tidak hanya menarik tetapi juga membuat siswa lebih peka terhadap lingkungan.

2. Menggunakan Bahan Alam sebagai Media Belajar

Bahan-bahan alami seperti daun, batu, dan tanah bisa digunakan sebagai alat peraga. Untuk pelajaran matematika, daun bisa digunakan sebagai alat bantu hitung. Batu-batu kecil bisa dipakai dalam pelajaran seni untuk membuat karya mozaik. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar materi pelajaran, tetapi juga diajak untuk berkreasi.

 Metode Pembelajaran Kolaboratif

1. Kelompok Diskusi

Metode kelompok diskusi bisa diterapkan untuk mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia dan IPS. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diberikan topik untuk didiskusikan. Misalnya, untuk pelajaran IPS, siswa bisa membahas tentang kehidupan di pedesaan dan perkotaan. Metode ini mendorong siswa untuk aktif berbicara dan berbagi pendapat.

2. Bermain Peran (Role-Playing)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun