Selain itu sebagai organisasi yang menaungi permasalahan remaja desa, kegiatan bersama pengurus PIK juga membahas mengenai program kerja yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada di desa. Karena angka pernikahan dini yang masih tergolong tinggi di desa Kendaga, jadi kami membahas mengenai edukasi remaja terkait bahayanya pernikahan dini, kenakalan remaja dan dampaknya, serta kegiatan positif yang dapat dilakukan untuk remaja.
Pembelajaran yang biasanya dilakukan di Lembaga Pembelajaran Quran (LPQ) At Taqwa Desa Kendaga yaitu menggunakan metode Tilawati. Tilawati merupakan salah satu di antara metode pengajaran Al Qur'an. Tilawati menawarkan suatu sistem pembelajaran Al Qur'an yang yang mudah, efektif, dan efesien demi mencapai kualitas bacaan, pemahamanan, dan implementasi Al Qur'an.
Dalam mengajar menggunakan suatu metode tertentu diperlukan guru yang sudah mahir dalam dibidangnya. Sehingga di Minggu ke-2 kelompok KKM-DR Banjarnegara dimana kami tidak memiliki ijazah metode pengajaran tersebut sehingga kami menggunakan metode lain yaitu dengan melakukan pembelajaran interaktif menggunakan video pembelajaran. Materi yang kami sampaikan yaitu mengenai perdagangan/jual-beli dalam islam, terlebih dahulu santri diberikan materi berupa video pembelajaran berbasis kartun mengenai jual-beli, setelah itu santri diberikan tugas untuk menyimpulkan isi video.
Setelah santri selesai menyaksikan video, kami mempersilakan santri untuk maju dan menyampaikan apa yang berhasil mereka simpulkan. Beberapa santri sudah berani mengacungkan diri, namun ada beberapa santri yang belum berani sehingga dalam setiap pembelajaran kami mengadakan sesi dimana santri harus maju di depan teman-temannya. Tujuannya yaitu agar melatih jiwa keberanian mereka.
SOSIALISASI PEMBUATAN MANISAN SALAK [Banjarnegara, 17 Januari 2022]
Pembelajaran minggu ke-3 di LPQ At Taqwa, Desa Kendaga, Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah yaitu sosialisasi Pembuatan Manisan Salak.
Beberapa tahun kebelakang komoditas hasil pertanian utama masyarakat Desa Kendaga yaitu buah salak. Pohon salak merupakan pohon yang mudah tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 500 m di atas permukaan laut, sehingga tipe tanah di desa Kendaga sangat cocok ditanami pohon salak. Pada kondisi lingkungan yang sesuai, pohon salak akan berbuah pada umur 3 tahun dan bisa dipanen kembali setelah dilakukan perkawinan bunga salak kurang lebih dalam jangka waktu 6 bulan.
Meskipun hampir semua masyarakat Desa Kendaga beralih dengan menanam pohon salak, namun masyarakat belum bisa mengolah hasil panennya. Mereka hanya menjual buah salak yang mentah kepada pengepul atau mengekspornya ke luar kota sehingga nilai jual yang didapatkan tidak banyak.
Nah kelompok KKM-DR Banjarnegara dalam program kerjanya pada minggu ke-3 melakukan sosialisasi dan praktek pembuatan manisan bersama para santri, ustadz/ustadzah, dan ibu-ibu wali santri mengenai pengolahan buah salak sebagai Sumber Daya Alam yang dimiliki menjadi sebuah Manisan agar dapat menambah nilai jual yang lebih baik. Pembuatan manisan salak dilakukan dengan cara: