Mohon tunggu...
Anis Kurniawan
Anis Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis, berjumpa dan berkolaborasi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Waspada Kesetrum di Mesin ATM Saat Musim Penghujan

25 Maret 2015   19:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:02 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada minggu malam (22/3) lalu, hujan deras mengguyur di kota Makassar dan sekitarnya sejak sore hari. Sekitar pukul 21.00 WITA saya bersama anak saya yang masih berusia 4 tahun akan menarik uang di salah satu ATM Mandiri di Jalan Garuda persis di depan Kantor Pertamina Region IIV.

Tidak seperti biasanya, bilik ATM malam itu dalam keadaan terbuka dan tanpa ada antrian sebagaimana biasanya. Saya langsung saja masuk ke dalam bilik ATM tersebut bersama anak saya. Pelan-pelan saya memasukkan kartu ATM lalu menekan angka untuk memasukkan PIN rekening saya. Namun, alangkah paniknya saya, saat satu angka yang saya tekan rupanya ada aliran listrik yang cukup tinggi menyengat saya.

Saya kesetrum rupanya! Segera saya menyuruh anak saya keluar bilik untuk mengamankan diri setelah saya perhatikan sekeliling dinding mesin ATM yang basah kuyup. Setelah anak saya sudah menjauh, saya pun segera keluar dan memperhatikan ada apa sebenarnya yang terjadi.

Saya memperhatikan dengan seksama, pada seluruh bagian dinding mesin ATM tersebut mengalir air yang merembes dari atap yang mungkin bocor. Bisa jadi pula karena angin kencang yang menghempaskan air hujan dan mengenai kabel telanjang di salah satu bagian di mesin ATM tersebut.

Kartu ATM saya sudah terlanjur masuk, namun di layar monitor tidak ada gambar seperti biasanya. YAng ada hanya warna kuning. Saya sampaikan pada security Pertamina yang berjaga di Pos bahwa ATM saya tertelan. Dan saya disarankan untuk masuk kembali ke bilik ATM dan menekan tanda "CANCEL". Awalnya saya tidak berani melakukannya karena saya pikir bagaimana mungkin saya menekan sementara mesin ATM ini sedang mengalami korsleting. Saya mencoba menggunakan salah satu bagian dari kunci kendaraan saya, namun sebelum saya melakukannya, tiba-tiba kartu ATM saya keluar dengan sendirinya.

Atas kejadian mengagetkan itu, saya pun langsung menanyakannya pada security Pertamina. Tanpa banyak penjelasan, sang security hanya bilang bahwa "agaknya memang bahaya itu..." saya agak bingung, bagaimana mungkin securty tersebut tidak memberitahukan pada saya sebelumnya saat melihat saya akan masuk ke bilik ATM.

Tanpa perlu berdebat, saya memilih berpindah tempat untuk mencari bilik mesin ATM yang lebih aman. Tidak jauh dari situ, saya ke Jalan Kakatua. Namun, alangkah kagetnya saya, sebab mesin ATM di sana pun basah kuyup. Di dekat atapnya saya melihat ada kabel telanjang yang diterpa hujan. Karena tidak mau kejadian naas sebelumnya menimpa, saya memilih untuk tidak menarik uang di ATM tersebut.

Saya menaruh curiga, jangan-jangan bilik ATM di jalan Kakatua itu pun bisa membuat orang kesetrum akibat korsleting listrik. Saya pun memilih mencari ATM lain yang relatif lebih aman. Di jalan Cendrawasih di sekitar Stadion Mattoanging, saya masuk di ATM sebuah tempat perbelanjaan. Di situ kondisinya relatif aman dan saya pun memutuskan untuk menarik uang di ATM tersebut.

Dengan pengalaman ini, sepertinya penting untuk kita semua berhati-hati saat menarik uang di mesin ATM (utamanya yang di pinggir jalan) saat musim penghujan. Pihak perbankan harusnya bisa mengantisipasi hal seperti ini agar tidak ada korban. Saya tidak habis pikir seandainya anak saya seperti biasanya memegang bagian dari mesin ATM, ia bisa saja kesetrum.

Sekali lagi, pihak perbankan mestinya sudah mengantisipasi aspek keamanan setiap mesin ATM utamanya di malam hari dari bahaya listrik yang sewaktu-waktu bisa menyetrum kita.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun