"Bersiap-siap berangkat Shalat dulu Adam. Nanti keburu iqomah," ucap mamak yang hendak melaksanakan Shalat di rumah.
Sementara abahnya, sudah pergi duluan ke masjid untuk berjamaah Shalat magrib.
"Perut Adam masih kekenyangan, Mak," balas Adam sambil memegang perutnya.
"Kayaknya Adam mau Shalat di rumah saja," lanjutnya kemudian.
"Nah kan, mamak bilang juga apa. Ya sudahlah terserah kamu saja," balas mamak kemudian masuk ke dalam untuk menjalankan Shalat magrib secara munfarid.
Beberapa saat kemudian, Adam merasakan perutnya sakit luar biasa. Dia merintih memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa panas tak tertahankan. Pun keringat dingin dan kepalanya yang mendadak pusing. Tatapannya berubah gelap. Sepertinya, perutnya yang seharian kosong tak mampu menerima makanan pedas secara berlebihan. Adam tak mampu menahan sakit. Dia ambruk, meringkuk di sofa sambil terus memegang perut.
"Mamak ...," panggilnya lirih.
Adam memanggil berkali tapi mamak masih belum juga keluar. Sampai akhirnya, dia terpulas. Bukan tidur, tapi pingsan.
" Kamu kenapa malah tidur, Adam," seru mamak saat baru keluar selesai Shalat dan melihat Adam terbaring di sofa dalam keadaan meringkuk.
Mamak tak tahu jika Adam pingsan. Dibangunkannya Adam berkali-kali tapi tak mau membuka mata.Perasaan khawatir tiba-tiba muncul dari diri mamak.
"Kamu itu kenapa Adam? Tidur atau kenapa?" tanya mamak sambil terus menggoyangkan badan Adam.