Gadis itu merenung
menatap dedaun yang tak lagi rimbun
jemarinya mengayun
tatapannya melamun
Satu persatu dedaun gugur
 reranting itu gundul
Gadis itu masih tetap melamun
Dalam buaian nyanyian setan yang terus mengalun
Tetiba sebuah bisikan mendayu
Memaksa sang gadis sadar dalam sayu
"Bangun, lari, carilah cahaya."
Seketika tubuhnya berkekuatan
Dengan langkah sigap ia berlari
melepas ruang yang dirasa tak berpenghuni
"Teruslah berlari, temukan cahaya illahi robbi."
Bisikan itu kembali mendayu
Seolah memberi kekuatan tak terdefinisi
"Berhenti, kau sudah berada dalam ruang cahaya."
"Tidak! teruslah berlari!
Dengarkan suaraku dan abaikan suara lain yang menggema itu."
"Berhenti!"
"Teruslah! hingga kau temukan cahaya yang begitu memikat. Di situlah kau boleh henti berlari."
Dua suara berkelebat di antara dua daun telinga sang gadis
Langkahnya melambat
Batinnya sekarat
Tapi ia masih terus berlari
Mencari cahaya illahi robbi
Mencari ruang yang berpenghuni