Kegelisahan dalam hati seseorang sering sekali muncul, butuh waktu lama untuk menemukan penyebabnya apa. Namun, aku menemukan salah satu dari banyaknya penyebab kegelisahan hati yang paling sering terjadi dalam diri manusia.
Pernahkah kompasianer bercermin? jawabannya pasti pernah, ketika kita bercermin seringkali kita melihat refleksi diri lebih dari sekadar penampilan fisiknya, kita akan lebih jauh melihat bagaimana citra sosial kita, bagaimana diri kita dipandang oleh orang lain. Disaat pikiran itu muncul terbesit pula dalam hati kita tentang rasa ingin terlihat baik oleh mereka. Ini merupakan fenomena kompleks yang dapat kita sebut sebagai akar gelisah citra sosial.
Manusia adalah makhluk sosial yang secara alami memiliki keinginan untuk diterima dan diakui oleh komunitasnya, hal inilah yang menjadi dorongan kuat untuk tetap terlihat baik di depan orang lain. Dengan memperoleh citra yang baik, kita berharap dapat mendapatkan penilaian baik dan dukungan dari orang lain atau lingkungan sosial kita.
Sebaliknya, citra yang buruk akan menjadikan kita khawatir dan gelisah memikirkan konsekuensi sosial yang mungkin akan terjadi, seperti takut ada penilialian negatif dan penolakan. Hal inilah kemudian yang membuat kita selalu berlomba-lomba untuk tetap terlihat baik di depan semua orang.
Terlebih di era digitalisasi saat ini, media sosial mampu memperkuat fenomena, dengan adanya platform-platform seperi Facebook, Twitter (X), Tiktok dan Instagram menjadikan kita memiliki panggung virtual. Tekanan untuk memamerkan kesuksesan, kebahagiaan, dan segala hal positif yang kita miliki guna meningkatkan citra sosial di mata orang lain terus meningkat.
Namun, akar gelisah citra sosial bukan hanya berkaitan dengan penilan orang lain. Terkadang kita menggunakan citra positif yang dimiliki sebagai cara untuk memperkuat percaya diri dan menghindari rasa rendah diri. Dengan memberi gambaran yang baik pada diri sendiri dapat memperbaiki perasaan insecure tentang diri kita.
Sehingga kita penting untuk menyadari bahwa citra sosial yang kita proyeksasikan tidak selalu mencerminkan siapa kita sebenarnya. Menjadi autentik, menerima, dan mencintai diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan adalah langkah awal untuk mengatasi akar gelisah citra sosial. Dengan memahami bahwa nilai dalam diri kita tidak serta-merta selalu bergantung pada persepsi orang lain menjadikan kita terbebas dari tekanan yang tidak perlu dan hidup lebih tenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H