Mohon tunggu...
Ani Septiani Muchtar
Ani Septiani Muchtar Mohon Tunggu... -

ENFP|Cooking|Reviewer|Photograph

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lawang Sewu

27 Januari 2014   19:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:24 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara tentang Lawang Sewu pasti masih ada yang langsung ingat dengan hal-hal berbau mistis dan dunia lain. Ya sudah lacur sih soalnya. Dan beberapa pekan lalu saya berkesempatan mengunjunginya, bahkan tour guide saya lebih menyarankan jika mengunjunginya menjelang malam sehabis petang. Huwoo~ pikiran saya sudah membayangkan yang tidak-tidak. #enakan kalau jalan-jalan gak pakai tour guide deh, biar lebih seru gak dibatas waktu. Saya sih memang tidak 'dianugrahi' kemampuan bisa berinteraksi dengan makhluk tetangga yang kasat mata, Alhamdulillah. Tapi pada kenyataannya saya sering penasaran, bagaimana semua hal mistis bisa terjadi, seperti kemasukanlah, penampakanlah... Sebelum ke Lawang Sewu saya diberitahu teman kalau sebelumnya ada shooting dunia lain di Lawang Sewu, dan 'kebetulan' yang diharapkan datang katanya menampakkan diri. Hii. Gak mau liat ah, buat apa mennakut-nakuti diri sendiri ya. Lagian saya sudah malas dengan program itu, dulu kejadian penampakkannya ketahuan bohong, karena si makhluk ghaib yang menampakkan diri ada bayangannya. Cuma cari sensasi biar rating tinggi jangan-jangan, ah ya sudahlah Dan malam itu saya menggandeng tangan teman saya, dia ketakutan dan saya juga sebenarnya ketakutan. Dia minta saya supaya jangan lepas tangannya, ya sudahlah yang berperan jadi pemberani biar saya saja. Jika kita berani maka tak ada yang perlu ditakuti. fufufuh~ Dan itu tempat disetting dengan lampu yang padam, okey, ini bagian dari cara mereka nyari duit. Mula-mula kami keliling ruangan atas, entah ya karena saya gak dengar atau memang guidenya gak kasi penjelasan apa-apa saya gak ingat di ruangan atas ada apa aja. Yang saya ingat dulu ada film yg shooting di sini, bukan film mistis tapi, ini film perjuangan. Terus melihat teman-teman yang sibuk mengamati westafel. Ngapain coba? Lalu kami 'digiring' menuruni sebuah tangga yang sempit dan pendek, jika tidak hati-hati mungkin kalau jatuh disini rasanya seperti adegan film india, apalagi sambil pegangan tangan gak bawa center dan pakai rok. weist~ Bah disini nih saya mulai merasakan sesak, entah sepertinya karena kebanyakan orang, atau sebenarnya saya merasakan sesuatu, haha, heu. # Lawang sewu ini dari segi arsitektur membahana badai deh, arsiteknya genius, karena selama tour saya memfokuskan diri lihat dari segi arsitekturnya. Di bawah, diruangan sempit sudah banyak orang berjubel. Ha? sebegitu tertariknya kah? atau pengen adu nyali aja ini mah? Kami ditarif 10ribu buat nyewa sepatu boot, belum bisa daftar kalau belum sewa sepatu boot. Ah bilang aja pendaftaran 10ribu, sepatunya buat bonus, susah amir. Soalnya teman saya sudah bayar 10ribu tetep aja gak kebagian sepatu walau ikut tour ke bawah. Meh. Dengan sepatu boot kebesaran berenanglah saya di kegelapan menggandeng tangan teman saya, berdua memberanikan diri. Wuss~ sebagai manusia yang beriman, saya mengimani ada dunia ghaib. dan entahlah, selama disana saya merasa 'diawasi'. Dan pastinya begitu. Hm. Pas kami sampai dibawah teman-teman sudah menunggu kami berjejer duduk di atas pipa besi. Meh, kami berdua dipersilakan duduk dipaling ujung depan dekat pemandu, ah kalian ya~Apalagi pemandu mulai bercerita tetang dibalik layar kejadian Dunia Sanes itu, dimana sang peserta duduk- tepat di sebelah tempat saya duduk- dan dimana penampakkan muncul. Okei, trik menarik untuk membuat pengunjung makin gonjang-ganjing. Sebelum tour kami diceritakan asal-usul lawang sewu, fungsi utama aslinya ruang bawah tanah ini pas jaman Belanda. Lalu semuaya berubah ketika negara matahari menyerang, menangkapi para pejuang kita, merubah ruang bawah tanah ini menjadi penjara jongkoklah, penjara berdirilah. Padahal fungsi utama  ruangan bawah tanah ini adalah untuk sistem drainase dan pendingin alami untuk gedung di atasnya. Jenius lah~Lalu kami pun mulai bergerak menelusuri dengan sisa-sisa keberanian kami, tangan masih pegangan berkaitan. Dengan penasaran kami mengamati semua bagian ruangan, dimana penjara jongkoknya, dimana penjara berdirinya, dan membayangkan apa yang terjadi kala itu. :( Karena letaknya di bawah tanah ya pastinya pengap, panas, dan mendebarkan. Apalagi seorang teman mulai bertingkah, -_- rada histeris. Kesel juga sih, kalau takut kenapa mau ikut, nyari perhatian aja. haha ah sudahlah~ makin panik.Lalu pemandu membawa kami ke tempat eksekusi, dia menjelaskan bagaimana para tentara jepang menyulap sebuah ruangan bak menjadi meja eksekusi pemenggalan bagi para tawanan yang gak mati ketika di penjara jongkok ( satu bak buat 7-10 orang) ataupun penjara berdiri ( 1 ruangan 1x1 buat 5 orang ) belum lagi kalau air lagi pasang maka terendamlah mereka semua. Dipenjara berdiri yang merupakan tambahan ketika masa jepang, ada paku besar bekas entah pintu atau semacam teralis kayu. Saya rasa ada sesuatu dengan paku tersebut. Ah oke, makin seram tapi penasaran juga. Dan beberapa teman saya cuek foto-foto dengan pose tangan V didepan tempat eksekusi tersebut. Oraig. Setelahnya kamu semua dipersilakan menelusuri jalan sesuai petunjuk pemandu. Dan, ha? kami sudah sampai di pintu tempat dimana kami mulai tadi. Ini kurang dari 15 menit hei. Dan teman saya mulai bersungut-sungut tentang kakinya yang bisa kena kutu air karena tidak kebagian sepatu boot. Ah saya kira akan ada kejadian seperti apa yang dialami oleh kakak kelas kami dulu. HeuSampai di atas lagi ternyata tour belum selesai, pemandu memperliatkan pada kami pintu rahasia tempat 'mengirim' jenazah bekas disiksa mereka untuk dibuang ke kali merah. Kenapa disebut kali merah? karena banyak darah. Saya cuma bertanya-tanya mana sungainya? karena saya tidak ada sungai, yang saya lihat selokan kecil. Tapi nampakknya karena ada benteng jadinya sungai tidak terlihat. Lalu setelah itu kami berakhir di sisi barat gedung. Dan menemukan pemandangan yang lebih seram. Yaitu adegan banci-banci menari dengan baju yang sangat minim. astagfirullah @_@ Tour berakhir dan ditutup dengan foto-foto. Dan bayar tip tambahan untuk pemandu.Gedung Lawang Sewu ini sedang direnovasi dan diperbaiki supaya lebih cantik, beberapa sih sudah mulai bagus kecuali gedung yang ada ruang bawah tanahnya tadi. Dan yang jelas pasti ada apa-apa sih di beberapa tempat. Haha balik ke mistis. Tapi gak tauk ya, teman saya yang bisa lihat tiba-tiba sepulangnya dari sana minta dipijati tangannya karena tiba-tiba merasa berat. Ha entahlah sambil memijat saya cuma bisa sambil baca-baca jika memang ada gangguan. Dan memang teman saya pas pulang ke bandung menceritakan kejadian di sana. Dan sebetulnya sebelum pergi ke Lawang Sewu saya sempat baca tiga surat pendek dan ayat kursi lalu ditiupkan ke semua badan minta perlindungan sama Allah. Lebay sih, tapi ya~ apa salahnya? [caption id="attachment_292463" align="aligncenter" width="497" caption="Sebelah Timur Lawang Sewu "][/caption] #pernah diposkan di dalam blog pribadi https://www.facebook.com/notes/ani-septiani-muchtar/lawang-sewu/10152115530934893

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun