Sejak masuknya virus corona di Indonesia yang terkonfirmasi sejak Januari dan terindentifikasi kasus pertama pada bulan Maret yang terus meningkat disetiap harinya. Virus yang yang masih dianggap sepele bagi masyarakat menjadikan virus ini terus menyebar dan menimbulkan korban jiwa. Virus yang awalnya bergejala ringan seperti batuk, sesak napas, hingga mengalami kesulitan bernapas ini menjadi semakin hari ditemukan gejela yang berbeda. Pemerintah Indonesia telah mengintruksikan untuk beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan di rumah dilakukan di rumah saja. Bidang yang sangat berdampak dengan adanya pandemi ini salah satunya bidang Pendidikan berbagai tingkatan baik Sekolah Dasar maupun Perguruan Tinggi. Belajar dan mengajar sejak Maret dilakukan secara daring yang mengandalkan berbagai teknologi dan aplikasi.
Tentu menjadi hal yang berbeda bagi guru dan siswa melakukan pembelajaran jarak jauh ini. Guru pun harus memastikan bahwa pembelajaran akan terus berjalan meskipun tidak bertatap muka secara langsung. Pembelajaran yang dilakukan secara daring ini memanfaatkan beberapa aplikasi seperti Whatsapp, Google Classroom, Google Meet dan masih banyak lagi. Aplikasi yang digunakan haruslah bias digunakan untuk semua siswa agar pembelajarannya menjadi lebih efektif dan bisa berinteraksi dengan siswa. Namun dengan pembelajaran daring ini guru sering kali merasa kesulitan dalam memaparkan materi dan mengakibatkan siswa sering diberikan tugas. Dengan tugas siswa belum tentu dapat memahami materi, dengan banyaknya tugas saat pandemi pun membuat siswa malas untuk belajar. Maka dari itu guru perlu memutar otak mencari media yang tepat dalam mengajar.
Media berbasis digital menjadi pilihan yang tepat digunakan saat pembelajaran seperti sekarang. Media digital padat mendistribuasikan materi agar mudah dipahami oleh siswa. Berbagai media ajar yaitu dalam bentuk cetak, gambar, video, animasi, audio dan lain sebagainya. Dari kegiatan yang saya lakukan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata Tematik PPD Covid 19 periode 2 ini salah satu programnya yaitu penguatan pembelajaran daring bersama dengan 2 guru di SDN Mekarsari. 2 Guru tersebut terdiri dari guru kelas 2 dan guru kelas 3 dimana pembelajaran dilakukan melalui Whatsapp Grup. Adapun beberapa kali guru menggunakan video yang mengambil dari youtube namun terkadang apa yang diambil di youtube tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Apapun factor terkendalanya pembelajaran daring ini orang tua mengeluhkan kuota yang besar jika memonton youtube yang berdurasi besar. Siswa pun belum betul-betul beradaptasi dengan pembelajaran yang dilakukan dirumah.
Maka dari itu sebagai penguatan dalam pembelajaran daring di SDN Mekarsari ini saya beserta guru melakukan kerjasama dan merekomendasikan beberapa aplikasi yang mudah digunakan dalam membuat media. Media yang dapat digunakan dapat berupa video, video yang digunakan bisa dibuat oleh guru sendiri jika menggunakan video yang ada diyoutube pun lalukan pengeditan agar video tidak terlalu lama. Adapun alternative lain yaitu membuat power point yang ditambahkan animasi agar lebih menarik. Media video menjadi pilihan yang dirasa tepat bagi siswa SDN Mekarsari. Video Pembelajaran yang diberikan kepada siswa telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang telah dirancang. Membuat media berbasis digital perlu adanya kemauan karena ketika sudah mencoba guru merasa puas yang terus berinovasi untuk pembelajaran selanjutnya. Dalam pembelajaran tema janganlah berpatok pada buku tema namun haruslah bersifat luas dalam menentukan indikator dan berpatokan dengan kurikulum yang berlaku. Dalam membuat media pengeditan video membuat desain bisa dari canva dan pengeditan video lebih mudah menggunakan kinemaster dan filmora. Dengan video pembelajaran siswa menjadi lebih dipahami karena ada ilustrasi dan materi yang disampaikan.
Media pembeljaran berbasis digital ini memang memberikan manfaat untuk pembelajaran jarak jauh seperti sekarang, manfaatnya yaitu :
- Mempermudah guru dalam menyampaikan materi
- Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga merangsang minat siswa untuk belajar.
- Membantu peserta didik bekerja melalui konsep yang sulit
- Tidak terbatas waktu
- Tersedianya akses informasi yang sangat luas
- Proses belajar menjadi lebih menarik dan lain sebagainya
