Kerta Gosa adalah salah satu objek wisata andalan yang berada di Kabupaten Klungkung, Bali. Dibangun pada tahun 1686 oleh Dewa Agung Jambe, Kerta Gosa memiliki nilai sejarah dan budaya yang sangat kuat. Selain itu, arsitektur bangunan ini mengusung ciri khas Bali kuno yang indah dan unik, membuatnya menjadi destinasi yang layak dikunjungi. Terletak di kompleks Puri Semarapura, Kerta Gosa merupakan salah satu contoh terbaik dari kekayaan warisan Bali yang dilestarikan hingga kini.
Berikut adalah 7 alasan mengapa Kerta Gosa wajib masuk dalam daftar perjalanan kamu ketika berkunjung ke Bali:
1. Keunikan Arsitektur Tradisional Bali
Kerta Gosa adalah contoh sempurna arsitektur Bali kuno. Terletak di dalam kompleks Puri Semarapura, bangunan ini dikelilingi oleh tembok dengan ukiran Bali tradisional yang memukau. Terdapat dua bangunan utama yang menonjol di Kerta Gosa yaitu Bale Kerta Gosa dan Bale Kambang. Bale Kerta Gosa adalah bangunan tinggi yang langsung terlihat setelah pengunjung melewati pintu masuk utama, sementara Bale Kambang adalah bangunan yang dikelilingi oleh kolam yang menciptakan suasana kerajaan yang khas. Kombinasi antara arsitektur Bali tradisional dan elemen air dari kolam yang mengelilingi Bale Kambang memberikan kesan tenang sekaligus megah. Bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan budaya Bali, Kerta Gosa menawarkan pengalaman visual yang memukau dan memperkaya wawasan tentang perkembangan arsitektur Bali dari masa ke masa.
2. Lukisan Langit-Langit Bergaya Kamasan yang Mempesona
Salah satu daya tarik utama Kerta Gosa adalah lukisan tradisional bergaya Kamasan yang menghiasi langit-langit Bale Kerta Gosa dan Bale Kambang. Lukisan Kamasan berasal dari desa Kamasan yang terletak di Kabupaten Klungkung dan dikenal dengan gayanya yang khas. Lukisan-lukisan ini menceritakan kisah-kisah epik seperti Ramayana dan Mahabharata yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan moral. Lukisan di langit-langit Kerta Gosa tidak hanya berfungsi sebagai dekorasi, tetapi juga sebagai sarana pembelajaran bagi para pengunjung. Salah satu tema utama dari lukisan tersebut adalah tentang karma dan reinkarnasi, menggambarkan siklus kehidupan manusia dari lahir hingga mati, serta fase-fase kehidupan di alam baka. Setiap bagian dari lukisan ini menggambarkan pelajaran moral yang dalam, menjadikannya sebagai karya seni yang memiliki makna filosofis.
3. Fungsi Bersejarah Sebagai Balai Pengadilan
Kerta Gosa juga memiliki sejarah penting sebagai balai pengadilan pada masa penjajahan Belanda dan Jepang. Selama periode kolonial Belanda (1908-1942), Kerta Gosa digunakan sebagai tempat persidangan bagi kerajaan Klungkung. Pada saat itu, sidang-sidang yang dilakukan di sini sering kali berkaitan dengan masalah adat dan hukum lokal. Lukisan-lukisan wayang yang menghiasi langit-langit menggambarkan berbagai kasus persidangan serta sanksi-sanksi yang dijatuhkan. Keberadaan kursi dan meja kayu yang masih terawat hingga kini menjadi bukti nyata dari sejarah Kerta Gosa sebagai tempat peradilan tradisional Bali. Pengunjung yang tertarik dengan sejarah hukum dan sistem peradilan Bali pada masa lalu dapat melihat langsung benda-benda peninggalan ini, menjadikan Kerta Gosa sebagai tempat yang penuh makna sejarah.
4. Bale Kambang yang Dikelilingi Kolam Teratai
Bale Kambang adalah bangunan yang dikelilingi oleh kolam teratai yang menambah daya tarik visual dari Kerta Gosa. Kolam ini memberikan suasana tenang dan damai, seolah membawa pengunjung kembali ke masa kerajaan Bali yang megah. Pemandangan ini tidak hanya indah, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merenung dan merasakan kedamaian di tengah kesibukan sehari-hari. Lukisan-lukisan di langit-langit Bale Kambang menggambarkan kisah epik Sutasoma, yang mengajarkan tentang nilai-nilai keberanian, pengorbanan, dan cinta. Dengan jembatan batu yang menghubungkan bangunan ini ke daratan, Bale Kambang memberikan kesan istana terapung yang misterius dan penuh pesona.