Mohon tunggu...
Lyfe

Tradisi Mudik

19 Juni 2015   04:22 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:41 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Selain puasa, apa yang terlintas di pikiran anda jika menyebut Lebaran? Lebaran sesuatu yang identik dengan tradisi mudik, dimana para pemudik yang merantau akan pulang ke tempat asalnya untuk bersilaturahmi dengan keluarganya saat lebaran. Tradisi mudik ini memang sangat khas dan unik. Kenapa? Karena tradisi ini biasanya dilakukan oleh hampir semua penduduk di Indonesia kala menjelang hari raya besar idul fitri.

Alasan mengapa masyarakat Indonesia melakukan tradisi mudik. Pertama, untuk bersilaturahmi kepada orang tua, kerabat, dan tetangga. Kedua, sebagai pengingat asal usul daerah bagi mereka yang merantau. Ketiga, untuk memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata setelah setahun sibuk dalam rutinitas pekerjaan.

Tradisi mudik tidak hanya untuk umat Muslim saja. Banyak orang yang tinggal dan bekerja di kota besar saaat libur lebaran yang panjang akan pulang ke tempat asalnya. Bahkan untuk orang yang merantau akan merasakan sesuatu yang kurang jika tidak melakukan mudik. Karena mudik sudah melekat di hati banyak orang.

Tapi tahukan anda bahwa tradisi ini rupanya sudah ada bahkan sebelum masa Kerajaan Majapahit. Pada saat itu mudik merupakan tradisi masyarakat jawa untuk pulang ke desanya untuk membersihkan kuburan leluhurnya. Hal ini diikuti juga oleh masyarakat Indonesia saat mudik, mereka berkunjung ke makam keluarga kerabatnya.

Nah, buat para pembaca yang akan mudik. Selamat mudik ya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun