Mohon tunggu...
anisaviviandamayanti
anisaviviandamayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan mendengarkan musik, tertarik dengan dunia pendidikan dan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Edukasi Literasi Biologi Dalam Wujud Pelestarian Lingkungan Dan Penanaman Nilai-Nilai Pancasila Sejak Dini Pada Siswa Kelas 3 SDN 2 Sukoharjo

23 Desember 2024   09:25 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Kepala Sekolah dan Wali Kelas 3 SDN 2 Sukoharjo

Mahasiswa Biologi Universitas Negeri Malang (UM) bernama Anisa Vivian Damayanti, Annonye Akeyla El Haifa, Dhia Nur Dyafiqa, Hanifa Salwa Kapitan, Pinky Ramadhinta, dan Restian Tri Lutfiana melakukan sebuah pengabdian untuk meningkatkan literasi Biologi pada anak usia dini di  SD Negeri 2 Sukoharjo Kota Malang. Salah satu kegiatan unggulan yang diselenggarakan adalah kegiatan edukasi hemat energi, pemilahan sampah dan leaf printing. Kegiatan ini di lakukan dalam penempuhan Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila yang di ampu oleh Dr. Sri Untari, M.Pd. Dalam konteks ini diharapkan mendapatkan output berupa terciptanya wawasan baru siswa kelas 3 SD Negeri 2 Sukoharjo tentang Literasi Biologi, supaya selalu aware terhadap isu lingkungan dan pengasahan kreativitas. Kegiatan ini  memiliki peran strategis sebagai ujung tombak kontribusi perwujudan SDGs di Indonesia. Sekolah tidak hanya sebagai tempat belajar namun juga bermain yang menjadikan basis utama untuk memperoleh hasil penerus bangsa yang kritis dalam berfikir.

SD Negeri Sukoharjo 2 merupakan salah satu Sekolah Dasar yang terletak di Kota Malang, tepatnya pada Jl. Prof. Moh. Yamin V No. 25, Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Jawa Timur. Serta SD Negeri Sukoharjo 2 berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada siswa-siswi dengan mengedepankan nilai-nilai karakter dan akademik. Dalam fasilitas, SDN Sukoharjo 2 memiliki fasilitas memadai untuk mendukung proses belajar mengajar, termasuk ruang kelas yang nyaman, dan terdapat perpustakaan. SD Negeri Sukoharjo 2 juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan bertujuan mengembangkan bakat dan minat siswa di bidang non-akademik.

Untuk segi tenaga pengajar, SD Negeri Sukoharjo 2 mempunyai tenaga didik yang profesional dan berpengalaman. Serta tenaga didik pada SD Negeri Sukoharjo 2 juga berusaha menciptakan lingkungan belajar menyenangkan dan inspiratif yang tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi membentuk karakter siswa supaya menjadi individu yang bertanggung jawab dan berakhlak baik. Sehingga hasil observasi lingkungan sekitar mendapatkan hasil, SD Negeri Sukoharjo 2 merupakan bagian dari komunitas pendidikan di Kota Malang yang terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan berkontribusi positif bagi perkembangan generasi muda pada daerah tersebut.

Setelah melakukan observasi lingkungan, kami menerapkan beberapa metode pembelajaran yang sekiranya cocok untuk diterapkan pada kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Sukoharjo 2, berikut merupakan metode-metode yang kami pilih sebagai pendekatan pada siswa-siswi SD Negeri Sukoharjo 2:
1. Pertama, metode pembelajaran video animasi dan kuis diterapkan untuk mengajarkan tentang energi pada siswa SD. Video animasi menarik perhatian siswa dan mempermudah pemahaman konsep. Setelah menonton, penjelasan sederhana diberikan untuk menguatkan pemahaman. Tujuannya adalah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menghemat energi sejak dini.
2. Kedua, mengenalkan jenis-jenis sampah secara interaktif dan kreatif pada siswa-siswi kelas 3 SD Negeri Sukoharjo 2 dengan memilah sampah menggunakan tempat sampah warna-warni beserta kertas yang sudah terdapat contoh sampah. Mereka mengamati lalu memasukkannya ke tempat sampah organik atau anorganik sesuai pemahaman, ini bertujuan agar siswa memahami perbedaan jenis sampah.
3. Ketiga, leaf printing activity yang melibatkan 27 siswa kelas 3 yang terbagi kedalam 8 kelompok untuk melukis menggunakan daun (leaf printing) untuk meningkatkan literasi biologi dan kesadaran lingkungan. Siswa secara aktif berpartisipasi dalam berkreasi dan melalui kegiatan ini, siswa tidak hanya belajar, tetapi juga melatih kreativitas dan memahami pentingnya menjaga lingkungan.

Observasi yang kami lakukan di SD Negeri Sukoharjo 2 mengenai literasi Biologi yang sasarannya pada siswa dan siswi Tingkat kelas 3 dimana kita mengajak para siswa untuk lebih memahami cara menghargai dan menjaga lingkungan sekitar. Dengan berbagai pendekatan dan metode yang kita lakukan yaitu menayangkan video edukasi mengenai literasi biologi yaitu pemilahan sampah organik dan non organik yang tujuannya agar siswa siswi dapat membedakan jenis sampah yang mereka buang tak hanya itu, untuk mengetahui pemahaman siswa siswi setelah penayangan video ilustratif tersebut kita mengajak para siswa siswi dalam metode "story telling" yaitu metode saling bercerita tentang apa yang mereka dapat dari video dan sejauh mana mereka paham akan materi atau pemahaman pemilahan sampah.

Hasil dari metode ini sebagian besar siswa siswi telah berhasil menelaah video dan memahami perbedaan sampah organic dan non organik, antusias mereka dalam bercerita dengan penuh semangat menandakan mereka memahami dan senang belajar dengan metode ini, kita juga mengajak langsung untuk mereka dapat mempraktekkan, kita sediakan media berupa tempat sampah (organik dan non organic) lalu kita sediakan gambar gambar macam sampah, tiap siswa siswi harus menentukan gambar tersebut masuk kedalam jenis sampah apa, pada metode ini juga tampak kita berhasil menyampaikan materi karena praktik yang mereka lakukan sudah benar dan paham akan jenis sampah.

Foto Bersama Kepala Sekolah dan Murid SDN 2 Sukoharjo
Foto Bersama Kepala Sekolah dan Murid SDN 2 Sukoharjo


Untuk ketrampilan kami mengajak para siswa dan siswi kelas 3 SDN Sukoharjo 2 dengan metode leaf eco print atau biasa disebut eco print yaitu melukis daun pada media kertas A4 dengan cat air yang kami sediakan. Siswa kelas 3 yang berjumlah 27 dibagi menjadi 8 kelompok untuk pengerjaan ketrampilan ini dengan tujuan agar mereka bisa berkolaborasi untuk menentukan pola dan warna di tiap hasil kreasinya hasil dari brainstorming . Daun yang dipakai yaitu menggunakan daun yang telah jatuh/ rontok, tujuannya yaitu mengajarkan kepada para siswa untuk lebih melihat nilai guna bahan alam yang masih bisa dikreasikan salah satunya dengan menghasilkan karya yang mereka buat. Pada metode kali ini Nampak para siswa siswi sangat tak sabar untuk menuangkan ide ide kreatif mereka dan terlihat Kerjasama antar individu untuk menghasilkan hasil karya terbaik untuk kelompoknya Hasil tiap tiap kelompok menunjukkan Kerjasama yang apik untuk menentukan pola dan warna yang mereka pilih, Untuk di penutup kita melakukan refleksi tentang apa saja yang sudah mereka dapat mengenai literasi biologi, sebagian besar siswa siswi telah mencapai pemahaman dengan adanya observasi literasi biologi yang telah kita lakukan

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri Sukoharjo 2, kegiatan literasi biologi yang ditargetkan pada siswa kelas 3 berhasil meningkatkan pemahaman dan kesadaran lingkungan mereka. Melalui pendekatan edukatif seperti penayangan video tentang pemilahan sampah organik dan non-organik, siswa menunjukkan antusiasme tinggi dalam memahami perbedaan kedua jenis sampah tersebut. Metode "story telling," yang melibatkan siswa untuk saling bercerita tentang apa yang mereka pelajari dari video, terbukti efektif dalam mengevaluasi pemahaman mereka. Selain itu, praktik langsung dengan menggunakan media tempat sampah dan gambar berbagai jenis sampah memperkuat pemahaman siswa, di mana mereka mampu mengelompokkan sampah dengan tepat. Kegiatan ini juga diperkaya dengan metode kreatif berupa "leaf eco-print," di mana siswa diajarkan untuk memanfaatkan daun rontok sebagai bahan seni. Dalam kelompok-kelompok kecil, mereka berkolaborasi menciptakan pola dan warna dengan menggunakan cat air, yang tidak hanya mendorong kreativitas tetapi juga melatih kerja sama. Refleksi di akhir kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah memahami konsep literasi biologi yang diajarkan, sekaligus menyadari pentingnya menjaga dan memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab. Observasi ini membuktikan bahwa metode pembelajaran interaktif dan kreatif dapat meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan kesadaran lingkungan siswa secara signifikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun