Mahasiswa Undip Menyulap Daun Sirih Menjadi Hand Sanitizer Alami

(Semarang (04/08/2021) - Corona Virus Diseases atau Covid-19 masih menjadi wabah baik di Indonesia maupun di dunia. Maka dari itu Universitas Diponegoro melakukan kegiatan KKN dengan tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Pandemi Covid - 19 yang belum kunjung usai mewajibkan masyarakat untuk tetap dan terus memperhatikan kesehatan serta menjaga kebersihan. Kebersihan yang perlu dijaga merupakan hal wajib yang harus selalu dilakukan oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Salah satunya adalah menjaga kebersihan tangan. Hal ini penting untuk diperhatikan dikarenakan tangan adalah bagian tubuh yang sangat rentan dan mudah bagi bakteri maupun virus untuk bersarang. Pada aktivitas sehari - hari, seperti memegang suatu barang, bersalaman dengan orang lain, menyentuh wajah dan sebagainya, yang mana tanpa disadari bakteri ataupun virus yang telah bersarang pada tangan dapat dengan mudahnya berpindah ke bagian tubuh kita lainnya, dan pada saat itulah bakteri atau virus dapat masuk ke dalam tubuh kita. Maka cara terbaik untuk mencegah berbagai infeksi dan penyakit, yaitu menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencuci tangan menggunakan air dan sabun di bawah air yang mengalir selama kurang lebih 20 detik.

Mencuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan jari - jemari menggunakan air ataupun cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih. Namun, terkadang kita cukup sulit untuk selalu mencuci tangan dibawah air mengalir sebelum maupun sesudah beraktivitas, sehingga kita membutuhkan sesuatu yang lebih menjaga keefektifan serta efisiensi waktu pada kegiatan sehari - hari. Oleh karena itulah diperlukannya antiseptik atau yang umum dikenal oleh masyarakat dengan istilah hand sanitizer. Hand sanitizer antiseptik yang sering digunakan adalah alkohol. Alkohol telah digunakan secara luas sebagai obat antiseptik kulit karena memiliki efek menghambat pertumbuhan bakteri. Tetapi, pada beberapa orang, pmggunaan alkohol dapat mengakibatkan kulit kering serta iritasi. Maka dari itu, oleh Mahasiswa Undip melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata menggagas suatu kegiatan yang mana cukup bermanfaat bagi masyarakat, yaitu mengajarkan pembuatan hand sanitizer dengan bahan - bahan alami dan sederhana dan mudah didapat sehingga masyarakat mampu untuk membuat hand sanitizer sendiri dan bahkan lebih baik mendistribusikan serta memasarkan hasil yang telah dibuat dan mampu menjadi eskalasi pemasukan bagi masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 03 Agustus 2021 di wilayah RW 10 kelurahan Srondol Kulon. Hal yang dilakukan meliputi sosialisasi terkait kebutuhan dan bahan yang diperlukan untuk membuat hand sanitizer sendiri, kandungan dan fungsi serta manfaat penggunaan bahan kimia tersebut, serta menjelaskan bagaimana langkah pembuatan hand sanitizer tersebut.

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan hand sanitizer diantaranya adalah daun sirih, lidah buaya, dan jeruk nipis.

Cara pembuatannya pun mudah. Daun sirih yang sudah di potong kecil-kecil lalu direndam dengan air panas hingga berwarna kecoklatan. Kemudian haluskan daging lidah buaya dengan blender. Tak lupa peras jeruk nipis secukupnya. Terakhir, campurkan ekstrak daun sirih, lidah buaya, dan perasan jeruk nipis. Masukkan ke dalam botol spray dan hand sanitizer bisa langsung digunakan.

Produk hand sanitizer alami (Dokpri)

Warga terlihat sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan yang diberikan. "Mudah sekali ini pembuatanya, kami di sini kebanyakan punya tanamanya yang diperlukan", ujar salah satu warga yang mengikuti sosialisasi. Kedepannya, diharapkan melalui kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat karena masyarakat jadi tahu bagaimana cara membuat hand sanitizer sendiri dengan menggunakan bahan - bahan yang mudah diperoleh, dan mengetahui apa saja kandungan dan fungsi dari bahan yang digunakan, serta mengetahui manfaat dari penggunaan dan pembuatan hand sanitizer sendiri.

Penulis : Anis Auliya

DPL : Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E.