Mesuji - Sejumlah mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Lampung baru-baru ini melakukan sosialisasi penggunaan pupuk organik cair kepada para petani di Desa Panca Warna, Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung pada Sabtu (27/1). Kegiatan sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengenalkan pupuk organik cair sebagai alternatif pengganti pupuk kimia kepada para petani di desa tersebut.
Menurut Ketua kelompok Wanita Tani (KWT) desa Panca Warna, Ibu Wiwik, penggunaan pupuk organik cair dinilai lebih ramah lingkungan dan menyehatkan tanah dibandingkan pupuk kimia. "Pupuk organik cair bisa menjadi solusi untuk menggantikan pupuk kimia yang selama ini banyak digunakan petani. Selain ramah lingkungan, pupuk organik juga dapat meningkatkan kesuburan dan kesehatan tanah," ujarnya dalam sambutannya.
Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN Universitas Lampung mendemonstrasikan cara pembuatan pupuk organik cair dari bahan-bahan alami seperti kotoran sapi, ampas tahu, dan limbah rumah tangga. Mereka juga memaparkan berbagai keunggulan dari penggunaan pupuk organik cair, seperti meningkatkan kandungan bahan organik tanah, memperbaiki struktur tanah, serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit tanaman.
"Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, pengetahuan petani mengenai manfaat pupuk organik cair dapat meningkat. Sehingga pupuk organik cair dapat mulai diterapkan sebagai bagian dari upaya pertanian organik yang ramah lingkungan di Desa Panca Warna," tutup Ibu Wiwik.
Dengan adanya sosialisasi pupuk organik cair ini, diharapkan para petani Desa Panca Warna dapat menerapkan pertanian organik yang lebih ramah lingkungan. Hal ini dapat mendukung kualitas tanah dan peningkatan hasil panen di daerah tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H