RESUME NOVEL “LASKAR PELANGI”
Oleh: Anisa Sholihat
Judul: Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Novel Laskar Pelangi bercerita tentang perjuangan sepuluh orang anak dalam memperoleh pendidikan dasar di sebuah desa terpencil di Belitung. Meskipun dengan fasilitas pendidikan yang sangat minim, mereka tetap bersemangat untuk menimba ilmu. Kegigihan untuk belajar dalam segala keterbatasan itulah yang menjadi kunci utama novel ini. Motivasi yang bisa dipelajari dari tokoh Lintang dan kawan-kawan membuat kita terhenyak akan pentingnya pendidikan untuk masa depan.
Cerita dimulai dengan memperkenalkan sembilan tokoh laskar pelangi, yaitu Ikal, Lintang, Sahara, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani. Kemudian disusul dengan kegelisahan mereka karena SD Muhammadiyah, tempat mereka menimba ilmu terancam ditutup karena kekurangan murid. SD Muhammadiyah adalah SD islam tertua di Belitung. Bu Muslimah, selaku guru di sekolah tersebut beserta sembilan orang murid yang tersisa merasa sangat cemas. Mereka tidak mau satu-satunya sekolah yang ada di tempat itu ditutup. Akhirnya, ditengah kepanikan, datanglah Harun, seorang anak yang memiliki keterbelakangan mental dan mendaftar di SD Muhammadiyah, sehingga sekolah itu tidak jadi di tutup. Harun bak penyelamat bagi SD Muhammadiyah.
Setelah itu, dimulai lah kisah selanjutnya, seperti pembagian tempat duduk, perkenalan dengan Pak Harfan dan cerita menarik lainnya, tentang kisah anak-anak laskar pelangi. Yap! Mereka menamakan diri mere laskar pelangi karena melalui hari-harinya dengan berbagai warna seperti pelangi. Suka, duka, tawa, tangis mereka lalui bersama di SD Muhammadiyah bersama guru yang sangat sabar, yaitu Bu Muslimah.
Tokoh yang sangat inspiratif adalah Lintang, karena ia rela berkorban berat hanya untuk mengenyam bangku pendidikan. Jarak dari rumah ke sekolah yang sangat jauh tak menyurutkan niatnya bersekolah. Ia rela mempertaruhkan nyawanya dengan mengayuh sepeda 80 km/jam pulang pergi dari rumah ke sekolah, Lintang harus melewati danau yang di dalamnya terdapat buaya. Tentu bukan hal yang mudah untuk dilakukan seseorang.
Lintang pun terbilang sangat cerdas, terbukti dia berhasil menjuarai lomba cerdas cermat bersama Ikal dan Sahara. Ini membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan SD lainnya dan membuat Bu Muslimah bangga.
Lintang dan kawan-kawan membuktikan bahwa, bukan fasilitas yang membuat mereka cerdas dan berprestasi, melainkan kemauan dan kerja keras lah yang membuat mereka bisa menggapai impian.
Namun sayang, Lintang yang cerdas harus berhenti sekolah karena Ayahnya meninggal dunia dan ia harus menggantikan Ayahnya menjadi tulang punggung keluarga. Tentu saja hal itu membuat anggota laskar pelangi bersedih.
Cerita ditutup dengan menampilkan kesuksesan anggota laskar pelangi. Ikal akhirnya bersekolah di Paris, sedang Mahar dan teman-teman lainnya menjadi orang yang dapat membanggakan Belitung.
Kesungguhan anggota laskar pelangi dalam memperoleh pendidikan patut dijadikan contoh oleh para pelajar, juga kesabaran dan ketulusan Bu Muslimah sebagai guru yang tidak menomorsatukan uang harus dijadikan teladan oleh para pengajar.
Itulah sekelumit kisah motivasi dalam novel “Laskar Pelangi” yang harus diteladani oleh kita.
NAMA : ANISA SHOLIHAT
NIM : 1815142138
JURUSAN : PG-SD
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H