UMKM Carang Mas ini sudah berdiri sejak 17 tahun yang lalu. Usaha ini sudah berjalan 2 generasi dan sekarang yang meneruskan adalah generasi kedua. Pemesanan yang didapat oleh UMKM Carang Mas hanya berasal dari sekitar daerah Malang, strategi pemasaran yang digunakan oleh UMKM Carang Mas yaitu Word-of-Mouth (mulut ke mulut) atau melalui media sosial berupa WhatsApp.
Penghasilan yang diperoleh oleh UMKM Carang Mas mengalami penurunan yang diakibatkan pandemi Covid-19. Selain diakibatkan oleh pandemi Covid-19 penurunan juga terjadi karena bahan-bahan yang digunakan itu terjangkau sehingga mengakibatkan masyarakat lebih memilih untuk membuatnya sendiri dirumah.
Pesanan yang diperoleh dari tiap-tiap toko itu tidak menentu tergantung dari permintaan konsumen. Kemudian untuk pengemasan dari produk Carang Mas ini menggunakan mika, jumlah produk ditiap mika terdapat 12 buah Carang Mas dengan harga per mikanya Rp 5.000,00. Produk Carang Mas ini mampu bertahan dalam kurun waktu 1 bulan apabila tidak terkena sinar matahari. Untuk mengetahui bahwa produk Carang Mas ini dibuat oleh Ibu Iswatun, didalam mika tersebut ditambahkan label produk dari Carang Mas berupa secarik kertas.
Saat kami melihat produk label UMKM Carang Mas tersebut secara visual labelnya kurang mampu bersaing dengan produk UMKM lainnya. Jadi, kami berinisiatif untuk merubah label yang ada agar bisa bersaing dengan UMKM lain. Dengan cara menambahkan animasi kartun dan mengubah warna dari label tersebut. Kemudian kami juga menambahkan animasi bergerak (gif) untuk dishare melalui WhatsApp supaya pelanggan merasa tertarik ingin membeli produk Carang Mas.
Dosen Pembimbing Lapang:
Ibu Novita Ratna Satiti, SE., MM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H