Kata dakwah tentu saja sudah tidak asing di telinga kita, terutapa dibeberapa artikel yang telah saya bahas sebelumnya banyak berkaitan dengan dakwah. Oleh karena itu langsung saja pengertian dari kebijakan publik yaitu, Kebijakan yang mengikat kehidupan masyarakat dan mencakup berbagai bidang seperti ekonomi, sosial, politik, dan budaya.Â
Selanjutnya adalah hubungan dakwah dengan kebijakan sosial, ekonomi dan politik adalah Dakwah dan kebijakan sosial, politik, dan ekonomi saling bergantung. Dakwah adalah upaya mengajak dan menyeru kepada kebaikan sesuai ajaran agama. Ini dapat memberikan landasan moral dan etika untuk perumusan dan pelaksanaan kebijakan di berbagai bidang. Sebaliknya, kebijakan yang baik dan adil dapat membantu menciptakan lingkungan yang ideal untuk dakwah.
Adapun pengaruh dakwah terhadap kebijakan publik, antara lain:
1. Penyampaian nilai moral dan etika
Dakwah sering menekankan prinsip-prinsip moral dan etika yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan. Nilai-nilai seperti keadilan, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama dapat mendorong pembuatan kebijakan yang lebih menguntungkan masyarakat luas.
2. Mobilisasi massa
Dengan dakwah, orang-orang dapat digerakkan untuk mendukung atau menentang kebijakan tertentu. Pembuat kebijakan dapat mempertimbangkan kekuatan dukungan atau penolakan dari masyarakat yang terorganisir melalui kegiatan dakwah.
3. Pembentukan opini publik
Melalui penyebaran informasi dan perspektif keagamaan tentang masalah sosial dan politik, dakwah dapat memengaruhi opini publik. Opini publik yang kuat dapat membuat pemerintah bertindak atau mengubah kebijakannya.Â
4. Komunikasi politik
Dakwah juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi politik; para tokoh agama menggunakan Retno dakwahnya untuk menyampaikan pesan politik. Hal ini dapat berdampak pada pilihan politik masyarakat dan kebijakan pemerintah.