Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk mempersipakan serta membentuk generasi-generasi yanga kan datang, jika pendidikan hanya berfokus hanya sebatas teori, tentu saja para siswa belum tentu dapat mengaplikasikan pembelajaran yang telah didapatkan ke dalam kehidupannya. Apa lagi di zaman sekarang, teknologi yang semakin maju tentu memiliki dampak negatif dan juga postif, jika seseorang tidak memiliki pedoman ataupun pengetahuan tentang apa yang benar dan juga yang salah, akan sangat mudah untuknya mengikuti sesuatu yang salah yang ada di media sosial baik bersikap, bertutur kata dan juga bagaimana berpendapat.Â
Oleh karena itu dibutuhkan integrasi filsafat dakwah dalam pendidikan, mengapa demikian? karena dengan adanya integrasi filsafat dakwah, pendidikan Islam dapat memiliki arah dan juga tujuan yang jelas.Â
Perubahan zaman juga tentu mempengaruhi kurikulum, karena terjadinya perubahan signifikan di era globalisasi ini. Sangat membutuhkan penyesuaian, dengan kurikulum yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam akan mampu menciptakan pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Filsafat dakwah dapat berperan sebagai pedoman dalam menanamkan nilai-nilai dasar seperti tauhid, akhlak dan ibadah. Serta dapat memberikan landasan kokoh dalam membentuk kurukulum Islam yang holistik dan integratif.
Dalam integrasi filsafat dakwah ke dalam kurikulum, harus berpedoman kepada prinsip-prinsip dasar dalam dakwah yaitu hikmah, mau'idzah hasanah (nasihat yang baik), dan mujadalah bil-lati hiya ahsan (dialog yang baik). Memberikan pengajaran bukan hanya sekedar teori saja, tetapi juga berfokus kepada pembentukan moral dan etika yang kuat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H