Mohon tunggu...
Anisa Rizki
Anisa Rizki Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Halo, saya seseorang yang ceria dan mudah bergaul dengan orang lain, bisa dikatakan saya seseorang yang ekstrovet. Saya suka menulis tak hanya itu saya juga suka menonton film karena bagi saya menonton film bukan hanya sekedar menonton film saja melainkan mengambil hikmah dari film yang kita lihat dan dijadikan pelajaran bagi kehidupan kita itu hal yang harus maka dari itu saya juga suka menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ekstrak Kulit Pinus sebagai Pencegah Diabetes Mellitus

26 Mei 2023   06:55 Diperbarui: 26 Mei 2023   07:00 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ekstrak pinus sebagai pencegah Diabetes Mellitus

Indonesia menduduki peringkat ke-7 dari 10 negara dengan jumlah penderita Diabetes mellitus terbanyak di dunia. Diabetes mellitus merupakan penyakit tidak menular yang menjadi permasalahan karena jumlah penderita yang terus bertambah disetiap tahunnya. Bahkan pada laman Kemenkes RI dijelaskan bahwasannya penyakit diabetes ini dapat mengalami peningkatan hingga mencapai 30 juta di tahun 2030.

 Diabetes mellitus terjadi akibat gaya hidup tidak sehat yang menyebabkan menumpuknya kadar gula darah yang berada diatas ambang normal. Penyakit ini tidak menular dan tidak dapat disembuhkan namun dapat dicegah dengan berbagai hal. Salah satunya, dapat di cegah dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung senyawa pycnogenol. Pemberian ekstrak pycnogenol secara signifikan dapat menurunkan kadar glukosa darah  dan meningkatkan sistem antioksidan endogen pada penderita diabetes (Chen et al. 2005).

Pycnogenol ditemukan di pohon pinus yang di ekstrak. Sebagai negara yang memiliki hutan yang luas dan menduduki urutan ketiga hutan terluas di dunia (Fwi, 2013). hal ini dapat memanfaatkan pohon pinus yang berada di dataran tinggi yang sudah tumbang dan tak terpakai untuk dijadikan sebagai salah satu bahan pencegah diabetes mellitus. Sehingga bertambahnya penderita diabetes mellitus setiap tahunnya dapat berkurang dengan memanfaatkan bahan alam berupa pohon kulit pinus ini.

Pemanfaatan ekstrak kulit pinus dapat dijadikan bahan dasar suatu makanan atau minuman ringan berupa snackbar, permen kertas, atau berbagai hal makanan menarik lainnya. Selain menarik makanan ringan ini juga mudah dijangkau untuk dibawa kemanapun. Sehingga penderita lebih praktis dan lebih mudah untuk mengonsumsi.
Selain sebagai antioksidan yang dapat mengurangi stress, ekstrak pohon pinus juga megandung -pinene dan -pinene dalam Black pepper yang berkhasiat sebagai anthelmentik (Khani,2012). Anthelmentik adalah golongan obat yang dapat mematikan atau melumpuhkan cacing dalam usus manusia atau hewan sehingga cacing dapat dikeluarkan bersama-sama dengan kotoran.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun