Mohon tunggu...
Anisa RiqqaZahra
Anisa RiqqaZahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Tanjungpura

mahasiswi semester 5

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Ekonomi Asia: Menguak Kearifan Lokal dalam Konteks Global

7 Desember 2023   08:22 Diperbarui: 7 Desember 2023   08:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Asia sebagai benua yang luas dan beragam memiliki warisan intelektual yang kaya dalam pemikiran ekonomi. Selama berabad-abad, pemikiran ekonomi di Asia telah memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan ekonomi global. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pemikiran ekonomi Asia, yang tidak hanya menghargai kebijakan ekonomi global, tetapi juga berupaya memperkaya pemahaman kita tentang kearifan lokal dan praktik yang unik dalam mencapai kemajuan ekonomi.

Latar Belakang

Asia telah menjadi pusat peradaban yang maju sejak berabad-abad yang lalu. Pemikiran dan praktik ekonomi di Asia berkembang seiring dengan perkembangan budaya, agama, dan sistem sosial yang beragam di wilayah tersebut. Konsep seperti ekonomi berkelanjutan, perdagangan internasional, dan tatanan sosial yang adil telah lama menjadi perhatian dalam pemikiran ekonomi Asia. Melalui kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi, pemikiran ekonomi Asia mencerminkan nilai-nilai etika, keadilan sosial, dan keseimbangan ekologis.

Pembahasan

1. Konsep Bambu Runcing (Debrouillardisme)

Di Indonesia, terdapat konsep bambu runcing yang menekankan pentingnya adaptasi dan inovasi dalam menciptakan solusi ekonomi di tengah keterbatasan sumber daya yang ada. Konsep ini mengajarkan bahwa dengan cara yang fleksibel dan kreatif, masyarakat dapat mencapai kemandirian ekonomi dan memanfaatkan sumber daya lokal dengan bijaksana.

2. Perekonomian Berkeadaban (Confucianism)

Pemikiran ekonomi di Asia Timur, terutama yang dipengaruhi oleh filsafat Konfusianisme, menekankan pentingnya etika dan moral dalam bertindak secara ekonomi. Konsep perekonomian berkeadaban ini menggarisbawahi pentingnya tanggung jawab sosial dan keharmonisan dalam mencapai kemajuan ekonomi. Pemikiran ini mempengaruhi praktik bisnis dan kebijakan ekonomi di negara seperti Jepang, Korea, dan China.

3. Gotong Royong dan Ekonomi Sosial (Seni Rupa dan Filosofi Bersama)

Di beberapa negara Asia Tenggara seperti Indonesia, konsep gotong royong menjadi pilar penting dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Gotong royong menciptakan kerjasama dan saling ketergantungan antara individu dan komunitas dalam mencapai tujuan ekonomi bersama. Prinsip ini mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan melalui praktik berbagi sumber daya dan kesejahteraan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun