baik. Banyak makna yang mengartikan kata "baik" tersendiri, sehingga membuat kata baik menjadi suatu sifat atau perilaku yang universal.
      Suatu sifat yang pasti dimiliki oleh seorang manusia yaitu sifat      Sifat baik atau sikap baik pada seseorang bisa berupa sikap baik dalam berbicara (nada suara yang baik, lemah lembut bagi wanita, berbicara kata-kata yang baik dan sebagainya), sikap baik dalam perilaku (sopan santun, menghormati yang lebih tua, suka menolong, dan sebagainya), serta sikap baik lainnya yang bisa kita lihat sendiri ataupun hanya orang lain yang melihatnya.
      Sifat baik identik dengan sesuatu yang bagus, namun ada kondisi dimana sifat baik itu menjadi buruk. Bahkan kata baik sendiri juga bisa diartikan menjadi buruk, misalnya "berbohong demi kebaikan" sehingga membuat kata kebaikan disini menjadi seperti dimanfaatkan karena sekecil apapun kebohongan pasti akan terungkap dan berbohong merupakan salah satu perilaku yang tidak baik (buruk).
      Sifat alamiah seorang manusia yang awalnya baik banyak yang berubah menjadi tidak baik (buruk), karena pada dasarnya banyak orang-orang jahat yang berubah dari orang baik. Perubahan sifat tersebut banyak faktor yang menyebabkannya, seperti lingkungan, kondisi/situasi yang dihadapi oleh seseorang sehingga membuat dirinya menjadi jahat.
      Sikap baik yang dimiliki seseorang sejatinya tidak akan merugikan diri sendiri, namun kebaikan tersebut seharusnya dapat lebih ditegaskan atau dibataskan pada kondisi tertentu. Meskipun di dalam Alqur'an sudah disebutkan manfaat dari kebaikan yaitu "Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)" (Q.S. Ar-Rahman: 60).  Namun terkadang kebaikan seseorang seringkali dimanfaatkan oleh orang lain, entah sadar atau tidak tapi terkadang menguntungkan dan juga merugikan kita. Seperti kebaikan yang dimaksudkan karna ingin menolong, ada situasi dimana menolong membuat diri sendiri merasa dirugikan.
      Banyak perilaku yang mungkin tanpa kita sadari yang bermaksud ingin berbuat baik seperti menolong namun ternyata itu perilaku yang buruk. Misalnya, ketika membantu teman dalam menyelesaikan soal karena dia tidak mengerti, namun karena situasinya dimana sedang menghadapi ujian, perbuatan menolong tersebut bisa diartikan memberi contekan atau mencontek dan mencontek sendiri merupakan perbuatan yang tidak baik. Sehingga kebaikan yang dilakukan disini membuat seseorang menjadi buruk. Banyak juga contoh-contoh kebaikan yang kita lakukan dan berniat baik namun kenyataannya itu menjadi perilaku yang buruk. Seperti kata pepatah yang sering dibicarakan, "baik menurut kita, belum tentu baik menurut orang lain".
      Banyak pendapat pro dan kontra tentang kebaikan, tergantung cara pandang masing-masing orang, seperti:
Kalau berbuat baik jangan setengah-setengah
Jangan kelamaan mikir kalau mau berbuat baik
namun ada juga yang bilang:
Kalau baik sama orang, diliat lagi orangnya
Jadi orang jangan terlalu baik
Sehingga membuat kita harus lebih berpikir dan mencerna kata "baik" itu sendiri.
      Kebaikan pada dasarnya dapat menolong diri sendiri disaat kita sedang tertimpa musibah, dan mungkin banyak contoh nyata yang pernah kita alami sendiri. Namun kebaikan yang kita lakukan harus dilakukan dengan lebih hati-hati pada suatu kondisi atau pada seseorang. Karena ada kebaikan yang membuat kita dirugikan bahkan dapat menjadi musibah dan bumerang untuk diri kita maupun orang tercinta.
      Kebaikan yang kita lakukan tapi ternyata merugikan kita bisa berasal dari orang-orang yang ingin memanfaatan kita dan juga dari kondisi/situasi. Biasanya terjadi karena diri sendiri yang kurang tegas, ada perasaan enggan menolak atau ga enakan terhadap orang lain, orang yang polos atau mungkin memang terlalu baik. Sehingga membuat kebaikan itu berbalik ke diri sendiri menjadi musibah. Tapi jika kita melihat dari sisi positif, dibalik musibah pasti ada hikmahnya dan membuat kebaikan itu menjadi buah kebahagian untuk diri kita.