Mohon tunggu...
Anisa Puspadewi
Anisa Puspadewi Mohon Tunggu... -

Motivasi yang paling dahsyat adalah dari dalam diri sendiri..

Selanjutnya

Tutup

Nature

Buatan Tuhan vs Buatan Manusia

1 Mei 2011   08:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:12 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kita tahu bahwa semua sampah organik adalah sampah yang tidak dapat didaur ulang, dan sampah anorganik adalah sebaliknya. Jika diperhatikan, sampah organik dan anorganik dibedakan sesuai dengan siapa yang menciptakan sampah tersebut.

Kita sebut semua ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dengan sampah organik, dan semua benda yang diciptakan manusia dengan anorganik. Jika ada dua tong sampah yang dipisahkan berdasarkan organik/anorganik kita bisa melihat bandingan antara ciptaan Tuhan dan manusia.

Dedaunan, tangkai pohon maupun bangkai binatang pasti kita masukkan ke dalam tong sampah yang berlabel 'organik' sedangkan sampah plastik bekas detergen, makanan dll serta kantong keresek hitam yang sekarang sedang trend di Indonesia kita masukkan ke dalam tong 'anorganik'.

Jika kita menuang semua isi dari tong sampah 'organik' ke dalam tanah yang telah digali lalu kita menguburnya, maka dalam beberapa minggu sampah-sampah itu akan terurai oleh tanah dan mikroba-mikroba yang hidup di dalamnya.

Lain lagi jika kita melakukan hal tersebut pada sampah 'anorganik' yang tidak akan terurai di tanah berapapun lamanya. Serangga-serangga yang biasanya menyantap sampah organik pun tidak kuat menggigit dan memakan sampah tersebut.

Jika kita bertanya 'mengapa' ,maka jawabannya hanya satu. Yaitu hanya TUHAN lah Yang Maha Berilmu..

Para manusia jenius yang dapat menciptakan beragam teknologi baru sampai robot yang bisa bergerak seperti makhluk hidup pun hanya bisa menciptakan dan tidak bisa menghilangkan. Jika barang-barang yang diciptakan manusia tidak lagi berfungsi, maka itu akan hanya menjadi sampah yang menyesakkan bumi.

Anish Pushpa_01052011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun