Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka melaksanakan Studi Pengembangan Wawasan (SPW) yang dilaksanakan pada 18 – 23 Februari 2024 di Malang, Bali, dan Jogja. Jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini adalah 308 orang. Adapun tujuan Studi Pengembangan Wawasan (SPW) adalah memberikan pengalaman dan pemahaman yang lebih luas tentang berbagai aspek kehidupan dan budaya kepada mahasiswa.
Tempat KKN DIK pertama yang Kami kunjungi adalah Desa Poncokusmo, Malang pada tanggal 16 Februari-19 Februari 2024. Selama 4 hari melaksanakan KKN DIK disana kelompok kami melakukan berbagai kegiatan dan program kerja. Kegiatan yang kami lakukan mencakup pelaksanaan program kerja di SDN 03 Wringinanom yakni dengan membuat mading interaktif dan penyuluhan cara mencuci tangan kepada siswa siswi SDN 03 Wringinanom. Kegiatan lainnya adalah interaksi dengan warga sekitar dengan mengadakan pengajian di Balai Desa yang diselenggarakan pengurus Muhammadiyah, Menyelenggarakan workshop mengenai pembuatan serbuk jahe instan, senam bersama serta adanya kegiatan kerja bakti di sekitar area Desa Poncokusumo.
Hari pertama di Bali, Kami menghadiri seminar di SD Muhammadiyah 1 Denpasar, Bali, untuk mempelajari perjalanan sejarah Muhammadiyah di Pulau Dewata dalam acara yang disebut sebagai “napak tilas perjuangan Muhammadiyah.” Tujuan dari diselenggarakannya seminar tersebut adalah untuk memberikan pemahaman kepada kami bahwa meskipun mayoritas penduduk Bali menganut agama Hindu, Muhammadiyah tetap memiliki peran yang penting dengan berbagai amal usaha yang dapat meningkatkan kualitas dakwah di Bali.
Setelah kami melakukan seminar di SD Muhammadiyah 1 Denpasar, Bali. Kami mengunjungi Garuda Wisnu Kencana (GWK), GWK ini sebagai taman wisata budaya di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di sebelah kiri pintu masuk kawasan ini terdapat panggung amphitheater Di panggung ini, beberapa tarian tradisional Bali yang ditampilkan setiap harinya. Tarian Bali yang ditampilkan antara lain Tari Cilinaya, Tari Topeng tua, Tari Cenderawasih, Tari Legong keraton, Tari Baris, Tari Barong Rangda, Tari Joged Bumbung dan Tari Kecak. Selain itu GWK Cultural Park juga biasa menjadi venue event internasional, seperti Miss World 2013, International Monetary Fund (IMF) World 11 Bank Annual Meeting 2018, Soundrenaline 2019, dan DWP X 2019.
Hari selanjutnya kami melanjutkan kunjungan kami ke Pantai Tanjung Benoa, Bali. Pantai pasir putih yang lembut berselimut di bawah matahari tropis, dan airnya yang jernih memanggil untuk berenang dan bersnorkeling. Di Tanjung Benoa, Bali, terdapat Pulau Penyu yang menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Pulau ini merupakan tempat konservasi penyu yang dilindungi di mana pengunjung dapat belajar lebih banyak tentang spesies penyu dan upaya-upaya pelestariannya.
Ketika Anda mengunjungi Pulau Penyu, Anda akan disuguhi pemandangan alam yang indah dan langsung berinteraksi dengan para penyu yang tinggal di sana. Anda bisa melihat betapa indahnya makhluk-makhluk ini ketika mereka berenang di perairan yang jernih atau berjemur di pantai pasir putih. Selain itu, pengunjung juga bisa belajar tentang upaya konservasi yang dilakukan untuk melindungi populasi penyu di pulau ini. Dengan melihat langsung bagaimana para ahli merawat dan melindungi habitat penyu, Anda akan lebih menghargai pentingnya pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.