Universitas Jember telah menerapkan program baru Kuliah Kerja Nyata Back To Village (KKN BTV) atau pulang kampung sejak tahun 2020. Hingga saat ini program baru tersebut memasuki periode ke tiga, Â yakni KKN Back To Village III. Program KKN BTV memiliki sistem berbeda dengan kegiatan KKN sebelumnya, mahasiwa melaksanakan kegiatan KKN secara individu di desa masing-masing. Hal tersebut disebabkan karena menyebar luasnya virus corona yang merugikan masyarakat. Dengan gagasan baru pulang kampung, maka mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan program KKN di desa masing-masing.Â
Motif pelaksanaan KKN Back To Village bertujuan untuk mengurangi persebaran virus corona pada masyarakat. Dalam hal ini, tidak bisa dipungkiri bahwa dampak dari pandemi covid-19 menghadirkan problematika baru bagi masyarakat desa salah satunya pada bidang pendidikan.Â
Anisa Nurfadilah Wahyunita, yakni mahasiswi Universitas Jember yang merupakan salah satu peserta KKN Back To Village III pada kelompok 58 dengan Dosen Pembimbing Lapangan Susan Barbara Patricia SM, S.Hut., M.Sc, Anisa mengambil tema program literasi desa pada masa pandemi covid-19. Dalam kegiatan KKN BTV III ini, mahasiswa diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan selama melakukan penerjunan di desa masing-masing. Lokasi pelaksanaan kegiatan KKN merupakan tempat tinggal Anisa yang berada di Desa Parengan, Kec. Jetis, Kab. Mojokerto.Â
Beralihnya sistem pembelajaran dari tatap muka menjadi daring yang dianggap mengurangi mutu pembejalaran siswa-siswi, salah satunya pada jenjang Sekolah Dasar. Sistem pembelajaran daring yakni dilakukannya model pembelajaran dari rumah masing-masing membuat murid merasa kurang efektif dalam menerima materi pembelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah. Dari informasi yang didapat melalui orang tua murid SDN Parengan II, kegiatan belajar mengajar secara daring diterapkan dengan cara pembagian tugas kepada orang tua murid melalui pesan WhatsApp.Â
Selain itu, beberapa orang tua murid Sekolah Dasar juga merasa kesulitan dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Hal tersebut dikarenakan anak-anak cenderung merasa bosan dengan metode pembelajaran yang kurang menyenangkan, sehingga lebih banyak menghabiskan waktu luangnya untuk bermain games yang dianggap lebih menyenangkan daripada belajar materi melalui buku dari sekolahnya. Akibatnya metode tersebut dianggap kurang efektif oleh orang tua murid.Â
Dengan mengetahui permasalahan yang dialami oleh orang tua murid SDN Parengan II, program kerja KKN Back To Village III ini disesuaikan dengan kebutuhan dalam kategori bidang pendidikan dengan upaya mendukung perkembangan kreativitas belajar anak selama pandemi covid-19. Dalam hal ini dapat ditangani dengan pelatihan bagi orang tua terkait penggunaan aplikasi belajar online dan pelatihan dalam membuat metode pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas dan minat baca anak seperti teka teki edukatif, pohon literasi, dan pelatihan penggunaan aplikasi zenius.Â
Dengan demikian, adapun tujuan dan dampak positif yang diharapkan kepada sasaran diantaranya, yakni dapat merubah cara belajar anak menjadi lebih menyenangkan, dapat meningkatkan kemampuan literasi anak melalui pohon literasi, dan orang tua dapat menerapkan metode belajar kreatif yang telah diajarkan. (28/08/2021)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H