Mohon tunggu...
Anisa Nurul Deviani
Anisa Nurul Deviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STIKes Surya Global Yogyakarta

Seorang mahasiswa yang tertarik di bidang sosial, kesehatan maupun kegamaan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan Terhadap Epidemiologi Penyakit Menular

8 Mei 2024   22:13 Diperbarui: 8 Mei 2024   22:23 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Penutupan TPA Piyungan dapat memiliki dampak yang serius terhadap epidemiologi penyakit menular di sekitarnya. Peningkatan penyebaran penyakit tanpa TPA yang memadai, akibatnya limbah dapat disebarkan ke lingkungan secara tidak terkendali, meningkatkan risiko kontaminasi dan penyebaran penyakit menular. Udara dan tanah yang tercemar dapat menjadi media penularan berbagai jenis penyakit.

Tanpa tempat yang memadai untuk pembuangan sampah juga, limbah dapat menumpuk di sekitar wilayah tersebut, meningkatkan risiko kontaminasi lingkungan. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit menular seperti diare, infeksi saluran pernapasan, dan penyakit kulit karena paparan langsung atau tidak langsung terhadap limbah tersebut.

Selain itu, penumpukan sampah dapat menjadi tempat berkembang biak bagi vektor penyakit seperti nyamuk dan tikus. Nyamuk dapat menyebarkan penyakit seperti demam berdarah dan malaria, sedangkan tikus dapat membawa penyakit seperti leptospirosis dan hantavirus. Kedua vektor ini dapat dengan mudah menyebar ke wilayah sekitar, memperparah situasi epidemiologi.

Oleh karena itu, penutupan TPA Piyungan memerlukan langkah-langkah yang tepat untuk pengelolaan dan pembuangan sampah yang efektif guna mengurangi risiko penyebaran penyakit menular di wilayah tersebut. Upaya pembersihan, pengelolaan limbah yang aman, serta pemantauan terhadap vektor penyakit sangat penting untuk mengendalikan dampak negatif tersebut.
 
Kemudian selain dari itu, penutupan TPA Piyungan juga berdampak pada kualitas udara yang ada di Yogyakarta.

Di karenakan penutupan TPA Piyungan, masyarakat menjadi kebingungan untuk membuang sampah, akibatnya marak pembakaran sampah yang terjadi di masyarakat. 

Selain dari inisiatif masyarakat untuk membakar sampah, beberapa perangkat daerah pun memperbolehkan pembakaran sampah untuk mengurangi penumpukan sampah yang ada di lingkungan masyarakat

Akibat dari pembakaran sampah yang terus menerus ini menimbulkan kualitas udara di Yogyakarta yang semakin memburuk, dan polusi udara yang semakin meluas

Selain dari itu, pembakaran sampah pun bisa menyebabkan gangguan saluran pernafasan seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), kanker paru- paru, kardiovaskular, penyakit paru-paru kronis hingga kematian dini.

Maka dari itu, dengan adanya penutupan TPA Piyungan ini, di harapkan semua masyarakat bisa melaksanakan usaha preventif yaitu dengan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) secara sederhana di rumah masing- masing, serta mengusahakan untuk memakai masker ketika keluar rumah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun