Mohon tunggu...
Anisa Nurina
Anisa Nurina Mohon Tunggu... lainnya -

PEMBELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Baca Aja

27 Desember 2013   19:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:25 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kawan, sebagai pemuda kita memegang peran besar dalam perubahan bangsa ini. Director of Change. Bukan pemuda yang hanya ‘omong doang’. Bukan pemuda yang suka demo dan buat onar. Bukan pemuda yang apatis, yang tidak realistis, dan suka anarkis. Tapi karakter pemuda, yang dikenal dengan semangatnya. Pemuda, yang dikenal dengan inovasinya . Pemuda, yang dikenal dengan karyanya. Pemuda, yang berbasis moralitas dan intelektualitas.

Mengapa masih banyak karakter pemuda yang jauh menyimpang dari karakter yang diharapkan bangsa ini? Satu hal yang penting kawan, pemahaman! Banyak pemuda yang saat ini hanya ikut-ikutan, terbawa kabar media yang diragukan kebenarannya, berkoar-koar tanpa pengkajian awal. BACA! Adalah solusi dasar yang perlu ditanamkan, perlu dibiasakan, dan dipertahankan. Dimulai dengan baca, pemahaman tersebut akan diperoleh. Dengan pemahaman, perubahan itu datang. Kau percaya kawan? Buktikan saja.

Baca! Salah satu teman saya mengatakan, belum dapat dikatakan seorang mahasiswa jika belum baca 50 lembar dalam sehari. Dewasa ini, minat baca Indonesia paling rendah di Asia yaitu, 51,7% (laporan Bank Dunia No 16369-IND, dan studi IEA (International Association for the Evaluation of Education Achievement) di Asia Timur). Begitu miris. Minat baca harus digalakkan sejak dini. Agar membentuk pemuda-pemuda yang cerdas dan kritis yang bermoralitas. Kita harus berkaca pada negara-negara maju di luar sana yang keranjingan membaca. Hal ini, menyebabkan produksi buku per-tahunnya sangat banyak, hingga jutaan jenis buku dicetak. Buku telah dirasakan sebagai kebutuhan. Di Jepang, bukan pemandangan aneh jika di stasiun, terminal, halte, dan tempat umum lainnya banyak orang mengisi waktu luangnya, menunggu misalnya, dengan membaca buku. Bandingkan di Indonesia kawan, apa yang terjadi? Jawab sendiri, dan jadikan bahan eveluasi bagi diri kita masing-masing. Budaya dan minat baca yang rendah di negeri ini, telah menyebabkan rendahnya produksi buku rendah. Para penerbit tidak berani mencetak buku dalam jumlah banyak karena akan rugi dengan sedikitnya pembeli. Pada akhirnya, harga buku membumbung tinggi, dan semakin lengkaplah alasan untuk masyarakat, terutama generasi muda untuk enggan membeli buku. Faktor lain yang menyebabkan minimnya minat baca di kalangan generasi muda adalah warisan budaya lisan di Indonesia yang melahirkan kebiasaan melihat dan mendengarkan.

Baca! Selain itu, bukan hanya membaca buku. Buku pelajaran, kuliah, literature, biografi tokoh, politik, social, agama, novel, atau jenis buku yang lainnya. Tapi juga diharapkan dapat menganalisa apa yang terjadi. Analisa terhadap fenomena yang terjadi di sekitar kita. Fenomena alam maupun fenomena sosial. Apa yang dibutuhkan oleh sekitar kita, apa yang harus dilakukan, dan apa bukti nyata untuk perubahan besar ini. Baca kondisi lingkungan, menumbuhkan kepekaan, dan timbul kepedulian. Kepekaan yang saat ini sangat dibutuhkan. Kepekaan, kepedulian terhadap nasib bangsa. Tidak jarang terjadi, bahwa membaca lingkungan inilah yang sering dilupakan kita sebagai Director of Change. Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan manusia lain dalam segala urusannya yang seharusnya selalu menyertakan kepekaan dan kepedulian dalam setiap langkah yang dilakukan.

Baca! Dimulai dari diri kita. Mungkin yang lain belum minat baca, tapi kita sudah. Baca buku untuk menambah wawasan dan kapasitas diri, dan baca kondisi serta situasi untuk merealisasi. Pengaruhi lingkungan kita dengan baca itu nikmat, lezat, dan sehat. Bukan hanya untuk teman rehat, apalagi berbuat maksiat atau buat kantong berkarat. Mulai dari dirimu, keluarga, dan lingkungan. Perubahan itu di depan mata kawan. Bangsa ini, butuh pemuda yang bukan hanya semangat tanpa pemahaman. Tapi pemuda yang memiliki pemahaman untuk perubahan. Baca kondisi dan situasi, paham, analisis, dan eksekusi. Hasilnya adalah perubahan.

Salam Semangat dengan Pemahaman untuk Teman-teman Seperjuangan yang Mengharapkan Perubahan!!!

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun